MASAMBA — Jembatan Desa Baloli, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan ambruk diterjang banjir, Jumat (05/1/2024) malam. Padahal, jembatan penghubung 5 desa itu baru dalam proses pengerjaan. Kondisinya sudah mencapai 70 persen. Pekerjaan tinggal lantai jembatan. Rangka jembatan kini bengkok dan sebagian terbawa arus sungai.
Salah satu warga, Fahmi mengaku, jembatan dihantam banjir kiriman dari hulu sungai. “Tadi malam itu, ambruk karena datang banjir kiriman dari hulu,” jelasnya, Sabtu (6/1/2024). Kata Fahmi, penyebab banjir di Sungai Balebo tersebut karena hujan tak kunjung berhenti. “Padahal jembatan itu vital, Karena menghubungkan Desa Pincara, Lantang Tallang, Maipi, Masamba dan Desa Sumillin,” akunya.
“Barangkali sekitar pukul 22.00 Wita tadi malam, saat itu hujan sejak sore, di Hulu juga begitu. Air sungai naik dan deras,” tambahnya. Dirinya menambahkan, saat kejadian, ketinggian air banjir menghantam langsung struktur jembatan. “Besi penopang yang di bawah jembatan dihantam air banjir. Bisa jadi ambruk karena tidak ada yang topang dibawah,” terangnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, Muslim Muchtar membenarkan peristiwa tersebut. Muslim mengaku, ambruknya jembatan murni disebabkan derasnya banjir bandang saat itu. “Kita pastikan, itu faktor alam bukan faktor manusia, jadi memang karena banjir,” tegasnya.
“Ini masih tanggung jawab perusahaan atau rekanan yang kerja jembatan tersebut,” tambahnya. Dirinya menambahkan, setelah jembatan itu ambruk, rekanan diberikan kesempatan penambahan jangka waktu pengerjaan jembatan. “Karena jembatan ini rusak karena faktor alam jadi kita memberikan penambahan jangka waktu pengerjaan jembatan kepada rekanan,” tutupnya.
Akibat ambruknya jembatan, rekanan dipastikan akan mengalami kerugian besar alias buntung. Sebab, paketnya belum dibayar oleh Pemkab lantaran masih belum rampung. Hanya saja, belum diketahui secara pasti anggaran jembatan tersebut. (*)
