loading Test Jembatan Palopo-Toraja Utara Berjalan Mulus, Ini Info Updatenya Siap Difungsikan

911
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM–Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga telah menyesaikan pembangunan Jembatan Palopo di Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Jembatan ini dibangun sebagai upaya pemulihan konektivitas di jalan poros utama Palopo dan Toraja Utara yang terputus akibat bencana tanah longsor pada pertengahan tahun 2020 lalu.

ADVERTISEMENT

Untuk memastikan keamanan jembatan yang menghubungkan Kota Palopo dengan Kabupaten Toraja Utara itu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Selatan, Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan dan Balai Jembatan Khusus dan Terowongan Ditjen Bina Marga melaksanakan pengujian statis dan dinamis jembatan atau loading test.

Pengujian yang dimaksud merupakan loading test yang merupakan pengujian menggunakan sebuah beban berat yang akan dibebankan pada jembatan yang akan diuji.

ADVERTISEMENT

Tujuan dari melakukan pengujian tersebut untuk memastikan tingkat kemanan yang sudah dlstandarisasi.

Kedua metode tersebut merupakan jenis pengujian loading test yang biasanya dilakukan pada jembatan.

Pelaksanaan pengujian jembatan berlangsung selama dua hari mulai tanggal 4-5  Oktober 2021 dihadiri oleh Kepala Balai JKT, Kepala Bidang Pembangunan BBPJN.

Dengan selesainya loading test, jembatan tersebut siap difungsikan. Sisa menunggu peresmian.

Sebagai informasi, setelah kejadian longsor tahun lalu, hanya kendaraan roda dua yang dapat melintasi wilayah ini melalui jembatan gantung yang telah dibangun oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan pasca bencana.

Karenanya, untuk memulihkan konektivitas dibangunlah jembatan permanen yang saat ini siap difungsikan.

Jembatan Palopo-Toraja Utara itu memiliki panjang 100 meter dan lebar lalu lintas 7 meter. Jembatan rangka baja ini menggunakan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) beserta seismic joint yang berguna meredam guncangan saat terjadi gempa. Desain Jembatan Palopo diperuntukan untuk kendaraan dengan muatan sumbu terberat (MST) sebesar 10 ton.

Bila jembatan lain menggunakan lapisan galvanis dengan satu warna sebagai pelindung baja agar nilai muainya relatif seragam antar elemen baja, Jembatan Palopo menggunakan cat berwarna merah dan putih untuk lapisan pelindung jembatan. (***)

ADVERTISEMENT