Keluarga Yakini Fenny Ere Dibunuh Hingga Desak Pelaku Ditangkap, Ini Sejumlah Fakta Dibalik Kematian Korban

0
ADVERTISEMENT

 

TEKA-teki identitas kerangka mayat perempuan yang ditemukan di pada 10 Februari 2025 lalu di Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Palopo kini mulai terkuak. Kerangka tersebut adalah Feny Ere, karyawan PT Honda Sanggar Laut Selatan, Palopo yang dinyatakan hilang sejak 18 Januari 2024, tahun lalu. Kerangka tersebut diserahkan ke rumah duka di Jl Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang Palopo, kemarin.

“99 persen dokter forensik Polda Sulsel meyakini, kerangka tersebut adalah Fenny Ere,” kata Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi.

ADVERTISEMENT

Pihak keluarga korban juga meyakini bahwa kerangka tersebut adalah Feny. Ini didasarkan pada ciri yang identik dengan korban. Dimulai dari susunan gigi hingga leging yang ditemukan di lokasi penemuan rangka.

Anak pertama dari tiga orang bersaudara itu, disebut keluarganya meninggal dunia dengan cara dibunuh. Seperti disampaikan Farwi dan Farma yang merupakan paman dan tante korban saat dijumpai di Jl. Pongsimpin, kediaman orangtua Feny.

ADVERTISEMENT

Keduanya menyebut Feny Ere meninggal dunia dengan cara dibunuh. Dugaan tersebut diperkuat lantaran orangtua korban saat pertamakali membuka pintu kamar korban Januari 2024 lalu, itu menemukan bercak darah. Selain bercak darah di dalam kamar, beberapa barang milik Feny juga hilang seperti seprei dan lap kaki.

“Rangka mayat ini kami yakini adalah kerangka mayat ponakan kami, Feny Ere. Sejak awal ditemukan dan melihat ciri-ciri seperti susunan gigi dan rambut, itu sangat identik dengan Feny. Kemudian celana leging yang digunakan mengikat mulut rangka, itu juga mirip dengan celana leging yang perna hdibeli bersama adiknya. Dari situ, kami sangat berharap pihak kepolisian segera mengungkap dan menangkap pelakunya, karena kami yakin Feny dibunuh,” ucap paman dan tate Feny.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad. A yang dikonfirmasi sebelumnya, mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan penyelidikan atas dugaan pembunuhan terhadap rangka diduga Feny Ere itu.

“Rangka mayat itu telah diserahkan ke warga Jl. Pongsimpin yang sebelumnya melaporkan kehilangan anak. Rangka tersebut diserahkan berdasarkan keyakinan mereka bawa rangka tersebut identik dengan ciri anak mereka (Feny Ere). Tapi untuk hasil pemeriksaan DNA dilakukan tim forensik, sampai saat ini kami belum menerimanya dan masih menunggu. Namun, untuk dugaan pembunuhan, itu juga telah kami selidiki,” jelas Sayed Ahmad. A.

Sebelumnya diberitakan, rangka manusia ditemukan warga dengan kondisi tengkorak hingga mulut diikat celana lejing warna hitam.
Kondisi rangka ini sangat memprihatinkan, bagian mulut diikat kain lejing celana dan pada bagian tangan juga diikat. Rangka mayat ini ditemukan oleh Yotan (18) dan Okki (23), warga Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat dan ditindak lanjuti oleh jajaran Polres Palopo pada (10/02/2025) lalu.

Awalnya, Yotan dan Okki ini hendak menuju ke Toraja. Akan tetapi, mereka menghentikan kendaraan untuk singgah buang air (kencing). Tidak jauh dari tempat keduanya berhenti, mereka melihat ayam hutan yang sedang asik mengeruk- ngeruk tanah dan memakan sesuatu. Sehingga dengan insiatif, keduanya mendekati tempat ayam hutan tersebut mengeruk tanah dan mendapati sekumpulan belatung.

Dan setelah mencungkil tanah tempat belatung itu berkumpul menggunakan tangkai kayu, mereka mendapati tengkorak manusia. Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan seterah ditindaklanjuti. Pihak kepolisian yang tiba di lokasi kemudian sterilkan lolasi dan mengevakuasi rangka tersebut ke kamar jenazah RSU Sawerigading untuk dilakukan pemeriksaan dokter forensik. (put)

ADVERTISEMENT