PALOPO–Ketua DPC PDIP Kota Palopo, Alfri Djamil menilai, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman tidak pernah memperhitungkan Wija To Luwu terkait penempatan pejabat di jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, terutama jabatan eselon II. Bahkan dia menilai, Andi Sudirman cenderung menafikan keberadaan Wija To Luwu untuk ditempatkan sebagai pejabatnya di tubuh Pemprov Sulsel.
“Wija To Luwu selama ini tidak pernah direkeng (diperhitungkan) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, terkait penempatan pejabat berdarah Luwu Raya di jajaran Pemprov Sulsel,” kata Alfri Djamil kepada KORAN SERUYA via ponselnya, Jumat (23/9/2022).
Alfri Djamil mencontohkan, pelantikan Kepala Dinas Kesehatan Sulsel sesuai hasil lelang, sepatutnya menempatkan dr Ishak Iskandar. Musababnya, hasil lelang jabatan Kadis Kesehatan Sulsel, Ishak Iskandar menempati urutan pertama. “Sedangkan pejabat yang dilantik, dr Rosmini Pandin menempati urutan ketiga hasil lelang,” kata Alfri.
Ditegaskan Alfri, dalam konteks Wija To Luwu, dr Rosmini Pandin bukanlah berdarah Luwu Raya, tetapi berdarah asli Bone. Bahkan, dr Rosmini Pandin kerabat dekat Gubernur Sulsel yang akrab disapa ASS.
“Jadi perlu diluruskan, Ibu dr Rosmini Pandin bukanlah orang Luwu atau Wija To Luwu, seperti yang tersiar di Pemprov Sulsel. Beliau orang Bone asli, masih kerabat dekat Pak ASS,” kata Alfri Djamil.
Rosmini Pandin, kata Alfri Djamil, hanya memiliki kedekatan dengan Wija To Luwu karena karier PNS-nya lebih banyak berkiprah di Luwu Raya, terutama di Kabupaten Luwu Timur, dimana sebelumnya menjabat Kadis Kesehatan Sulsel.
“Jadi jangan seolah-olah Ibu dr Rosmini Pandin digembor-gemborkan sebagai Wija To Luwu, yang dilantik menjabat Kadis Kesehatan Sulsel seolah-olah telah mewakili Wija To Luwu di Pemprov Sulsel,” kata mantan Anggota DPRD Palopo ini.
Dikatakan Alfri Djamil, masyarakat Luwu Raya cenderung kecewa bukan dr Ishak Iskandar yang dilantik mengingat beberapa waktu lalu, tersiar kabar dr Ishak Iskandar yang akan menduduki jabatan eselon II di tubuh Dinas Kesehatan Sulsel setelah hasil lelang jabatan bocor ke publik. Sehingga banyak tokoh masyarakat telah menyampaikan ucapan selamat kepada dr Ishak Iskandar.
“Tapi begitu pelantikan, Pak Gubernur justru melantik kerabat dekatnya sendiri, dimana hasil lelang tidak menjadi pertimbangan. Tetapi ya itu tadi, pengisian pejabat memang kewenangan kepala daerah. Kewenangan yang tidak memperhitungkan Wija To Luwu,” kata Alfri Djamil.
Meski demikian, Alfri Djamil menyebut pengangkatan Bachrianto Bachtiar sebagai Tim Ahli (TA) Tim Percepatan Gubernur Untuk Pembangunan (TGUPP) menjadi ‘pelipur lara’ bagi Wija To Luwu. “Selamat kepada Bachrianto Bahtiar atas amanah sebagai TA TGUPP,” katanya.
Diketahui, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman melantik Rosmini Pandin sebagai Kadis Kesehatan Provinsi Sulsel, Rabu (21/9/2022) lalu, di rumah jabatan gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar. Kadis Kesehatan Sulsel yang dilantik ini adalah Kadis Kesehatan Luwu Timur (Lutim).
Selain itu, Andi Sudirman juga melantik dan memberikan SK kepada Tim Ahli (TA) Tim Percepatan Gubernur Untuk Pembangunan (TGUPP) Bachrianto Bahtiar. Kedua figur yang memiliki tempat strategis tersebut adalah putra-putri Luwu Raya.
“Alhamdulilillah, hari ini baru saja kita lantik Kepala Dinas Kesehatan Sulsel. Saya tidak mau mengucapkan selamat berbahagia, tetapi selamat bekerja, sukses dan amanah,” kata Andi Sudirman Sulaiman.
Andi Sudirman menyampaikan, bahwa Rosmini Pandin selama ini memiliki kinerja yang baik, terutama dalam peningkatan kualitas layanan rumah sakit menjadi tingkat paripurna. Merupakan predikat atau akreditasi tertinggi yang diberikan dalam penilaian rumah sakit.
“Beliau pernah di rumah sakit dan pernah mendapatkan penghargaan rumah sakit paripurna dan menjadi kepala dinas kesehatan di Lutim,”sebutnya.
Andi Sudirman mengingatkan jabatan Kadis Kesehatan Provinsi memiliki banyak tugas yang akan dijalankan dan perlu segera selesaikan. Khususnya, Rumah Sakit (RS) Regional. “Harapan saya pernah dengar RS dari yang biasa-biasa jadi paripurna. Di sini ada tujuh rumah sakit (Provinsi) dan ada juga UPT juga, Ada juga rumah sakit mau di bangun jadi banyak tantangannya,” sebutnya.
Andi Sudirman menyampaikan sangat memperhatikan track record pejabat yang akan menduduki jabatan kepala dinas. Bahkan, pelantikan Kadis Kesehatan ini ia sudah bicara dengan Bupati Lutim Budiman agar merestui menjadi pejabat di Provinsi.
“Saya sudah izin bupatinya. Saya minta Kadis ta’ diikhlaskan ke Provinsi, Pak Bupati mengatakan juga menyukai, tetapi merestui untuk membantu kami di Provinsi,” ucapnya.
Harapan Andi Sudirman, kepala dinas yang baru ini dapat meningkatkan layanan dan manajemen tata kelola rumah sakit di Sulsel, serta dapat menjalankan program kesehatan dengan baik.
“Ada juga Bapak Bachtiar nanti untuk membantu kita di agribisnis dan lingkungan, beliau akan membantu kita di pembangunan daerah,” ujarnya.
Sedangkan Kepala BKD Sulsel, Imran Jauzi pelantikan Kepala Dinas Kesehatan Sulsel ini bagian dari proses seleksi jabatan Pejabat Tinggi Pratama di Pemprov Sulsel.
“Jadi dari awal memang Pak Gubernur sudah menyampaikan bahwa pelantikan ini akan bertahap menyesuaikan dengan kebutuhan dan menyelesaikan program prioritas,” sebutnya.
Sedangkan, Kadis Kesehatan Sulsel, Rosmini Pandin menyatakan siap bertugas mengemban amanah dan bekerja sebagai tim di Pemprov Sulsel.
“Mohon bantuannya saya bertugas di Sulsel. Saya harus melaksanakan tanggung jawab saya bersama tim, tentu dengan bantuan teman-teman semua, karena kami tidak bisa bekerja sendiri. Bekerja sebagai tim work,” sebut mantan Direktur Rumah Sakit I Lagaligo ini.
Sedangkan, Tim Ahli TGUPP Bachrianto Bachtiar berkomitmen membantu gubernur capai visi dan misi dalam membangun Sulsel. “Kami akan membantu mencapai outcome terhadap visi-misi gubernur, khususnya sektor pertanian dan perkebunan. Dengan amanah ini akan bekerjasama dengan tim ahli lainnya dalam membantu gubernur,” sebutnya. (liq)