GOWA–Sebuah kisah mengenaskan, mirip cerita hikayat si Malin Kundang yang durhaka kepada ibunya.
Seperti diceritakan kisahnya oleh Komunitas Jurnalis Berbagi, oleh Echa Panritalopi di akun Instagramnya @echapanritalopi yang dilihat Koran Seruya, Sabtu 2 Januari 2021.
Sontak, kisah Daeng Bollo, nenek berusia 55 tahun asal Kecamatan Pattallassang, Gowa itu langsung viral di jejaring sosial media.
Nenek yang malang itu lahir di Teko, 15 Desember 1965. Kondisinya amat memprihatinkan.
Nenek Bollo tinggal sendiri dalam sebuah gubuk berukuran 2×2 meter.
Tubuhnya dalam keadaan sakit, dimana sejak tiga tahun terakhir ia menderita lumpuh karena stroke.
Sudah tujuh bulan lebih, Nek Bollo tinggal sebatang kara dan terlantar di gubuk sempitnya itu.
Untuk sekedar makan dan minum, Bollo hanya bergantung pada belas kasih saudara dan tetangganya saja.
Kondisi Nek Bollo ini untuk berjalan saja ia sudah tidak mampu. Dia hanya bisa duduk. Bahkan cara bicaranya pun sudah terbata-bata.
Dari keterangan warga sekitar, Nenek Bollo memiliki tiga orang anak. Dua orang perempuan dan satu orang laki-laki. Anak-anaknya sudah berumah tangga.
Daeng Sompa, adik Daeng Bollo, menceritakan sendiri kisah yang dialami oleh kakaknya itu.
Menurut Daeng Sompa, dulu kakaknya tinggal bersama anaknya.
Namun suatu ketika dia pun jatuh sakit. Awalnya masih dirawat di rumah oleh anaknya. Namun lama kelamaan, anaknya merasa sudah tidak sanggup lagi merawat saudaranya itu (Nek Bollo).
“Sempat ji tinggal dan dirawat sama anaknya. Tapi karena sudah tidak sanggup lagi akhirnya ditelantarkan mi kodong. Waktu itu anaknya memberi ultimatum ke kami jika tidak ada yang mau merawat mamanya, dia (anaknya) bilang akan membuang ibunya. Jika tidak ada yang mau merawat,” ujar Daeng Sompa.
“Jadi, waktu itu dikasih naik Bentor (becak motor) dan diantar ke sini. Saya menawarkan agar kakak tinggal di rumah saja bersama kami. Tapi dia (Nek Bollo, red) tidak mau. Karena katanya tidak mau merepotkan kami,” cerita Daeng Sompa sambil menyeka air matanya.
Karena tidak mau menerima tawaran itu, Sompa mengaku berinisiatif untuk membangunkan sebuah tempat tinggal di dekat rumahnya.
“Karena tidak mau tinggal di rumahku, jadi saya buatkan ki tempat tinggal. Makan, mandi dan segala kebutuhannya kami yang urus,” imbuhnya.
Bukan hanya itu, Sompa juga bercerita jika Sang Kakak saat masih sehat memiliki rumah tinggal. Namun rumah dan tanahnya termasuk perhiasannya juga sudah dijual habis oleh Sang Anak.
“Perhiasan milik ibunya mereka ambil semua. Saya berharap semoga anaknya itu punya hati untuk kembali merawat ibunya,” tandas Sompa.
Pasca viral di Sosial Media, sejumlah warga dan komunitas datang menyambangi Daeng Bollo.
Salah satunya adalah Komunitas Jurnalis Berbagi. Mereka menyambangi gubuk sederhana milik Nek Bollo pada Jumat 1 Januari 2020, kemarin.
Komunitas Jurnalis Berbagi mengunjungi datang memberikan bantuan sembako dan pakaian untuk keperluan Daeng Bollo di Dusun Bontolebang, Desa Pattalassang, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. (iys)