PALOPO–Masa pandemi bukan halangan bagi Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Palopo untuk terus berkreasi dan mengabdi bagi peningkatan layanan publik.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (27/1) Kepala Kantor Imigrasi Palopo, Benyamin Kali Patembal Harahap mengatakan, pandemi Corona membuat pihak Imigrasi mengambil kebijakan dengan memperketat protokol kesehatan sambil terus melakukan inovasi.
Salah satunya dengan mengurangi kontak fisik antara Petugas di kantor Imigrasi dengan masyarakat atau pengunjung.
“Kami anggap yang datang ke sini adalah orang yang sudah paham segala persyaratan pengurusan dokumen keimigrasian, baik Paspor maupun yang lainnya. Sehingga mereka ketika datang sudah lengkap dengan berkas dan pembayarannya,” kata Benny, sapaan akrabnya.
Alasannya, lanjut dia, karena untuk mengurangi terjadinya kontak fisik. Kalau ada yang datang lantas nanya-nanya dulu maka resiko penyebaran covid-19 akan lebih besar. Karena terjadi interaksi dengan Petugas, meski aturan 3 M bagi protokol kesehatan tetap diberlakukan dengan ketat di kantor yang terletak di Jalan Patang II nomor 2 Tomarundung, Wara Barat itu.
“Jadi yang belum paham tentang syarat, kami arahkan di luar untuk membaca semua syarat-syarat secara rinci, bahkan jumlah yang harus dibayar juga secara transparan kami cantumkan di panel informasi depan pintu masuk,” terangnya.
Bahkan, kata dia lagi, ada nomor telepon layanan informasi dan layanan online bagi masyarakat untuk mengurangi jumlah antrian di loket.
Bukan hanya itu. Komitmen penuh Imigrasi Palopo dalam ikut membantu pemerintah mencegah penyebaran virus corona dilakukan dengan membuat loket Drive Thru.
“Disini masyarakat yang datang tak perlu lagi masuk ke dalam kantor, cukup dari atas kendaraan baik motor atapun mobil pengunjung di halaman depan kami sediakan loket khusus Drive Thru, sisa klakson, transaksinya langsung di atas kendaraan,” bebernya.
Layanan PANJALU, khusus untuk Lansia
Nah, kabar gembira untuk anda yang memiliki orang tua atau keluarga dekat yang tergolong lanjut usia dan ingin mengurus Paspor misalnya. Masih dalam rangkaian Hari Bhakti Imigrasi ke 71, Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Palopo telah memiliki program PANJALU, atau Pelayanan Khusus Lanjut Usia (Lansia).
“Khusus bagi Lansia, usia 60 tahun ke atas, kami punya PANJALU. Dimana layanan ini khusus para Lansia mereka tak perlu lagi mengantri di loket, atau pun antre di online. Cukup menelpon, kami yang akan datang langsung,” ujar Benyamin Kali Patembal Harahap, Kepala Kantor Imigrasi Palopo.
Imigrasi Palopo, imbuh Benny, telah memiliki alat layanan Imigrasi Mobile. Sehingga dengan alat ini lebih memudahkan warga Palopo utamanya Lansia, karena Imigrasi menggunakan sistem jemput bola.
“Secara kolektif kami juga mendatangi masyarakat yang ingin mengurus dokumen keimigrasiannya, jumlah diatas 4 atau 5 orang (komunitas/keluarga) dengan sistem jemput antar, sehingga lebih memudahkan. Ini sebagai komitmen kami dalam melayani masyarakat, utamanya warga Palopo, Luwu Raya, Toraja Utara, bahkan ada juga yang datang dari Kolaka,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu warga Palopo, pengguna jasa, Ikhwan (24) kepada Koran Seruya menuturkan jika layanan di Imigrasi Palopo cepat, mudah dan transparan. Sebagai Pelaut, ia mengaku pernah mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Palopo, dan hanya dua haru saja, Paspor yang diurusnya kelar. “Cuma dua hari waktu itu saya urus, biayanya juga sudah dicantumkan di pintu masuk, jadi lebih transparan, dan lumayan cepat sih, yang penting berkas kita lengkap saja, saya kebetulan Pelaut yang magang di Korea Selatan dan Jepang waktu itu urus surat-surat Paspor dan Visa di Imigrasi Palopo karena memang mantap,” pujinya.
(jun/iys)
