Korban Keracunan Massal Usai Makan Gado-Gado di Walenrang Utara Terus Bertambah, Sudah Capai 60 Orang

124
Korban dugaan keracunan makanan hajatan memasuki rumah baru salah satu rumah warga di Dusun Salurepe, Desa Salulino, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, terus bertambah. Hingga Kamis sore, 27 Juni 2024, korban keracunan yang merupakan warga Dusun Salurepe, Desa Salulino itu, sudah mencapai 60 orang. Sebagian besar dirawat di RSUD Sawerigading Palopo.
ADVERTISEMENT

PALOPO–Korban dugaan keracunan makanan hajatan memasuki rumah baru salah satu rumah warga di Dusun Salurepe, Desa Salulino, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, terus bertambah.

Hingga Kamis sore, 27 Juni 2024, korban keracunan yang merupakan warga Dusun Salurepe, Desa Salulino itu, sudah mencapai 60 orang. Sebagian besar dirawat di RSUD Sawerigading Palopo.

ADVERTISEMENT

Kepala Desa Salulino, Masdi menyebut, saat ini jumlah warganya yang diduga keracunan makanan sebanyak 30 orang. “Saat ini yang dirawat di rumah sakit sebanyak 27 orang tersebar di beberapa rumah sakit di Palopo, 3 orang masih di rumahnya,” kata Masdi

Dia mengakui, banyak warga yang keracunan, namun malu-malu mengaku keracunan. Sebab, jumlah warga yang menghadiri acara syukuran diatas 100 orang, sehingga diperkirakan puluhan orang yang mengalami keracunan akibat makan gado-gado. “Ya diatas 50 orang,” katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, istri Camat Walenrang Utara, Herlina mengaku warga mulai merasakan hal yang aneh setelah mengonsumsi gado-gado yang dihidangkan di acara syukuran.

“Ada acara syukuran di Salulino. Nah setelah mereka makan gado-gado baru rasakan mual dan muntah. Langsung dibawa ke RS Sawerigading di Palopo,” kata Herlina.

Disampaikan Herlina, menurut pengakuan pemilik hajatan, gado-gado tersebut dipesan dari Sabbang, Kabupaten Luwu Utara. “Gado-gadonya dipesan dari Sabbang, Luwu Utara. Hampir rata-rata tamu yang hadir ikut makan,” jelasnya.

Korban keracunan didominasi anak-anak. “Kebanyakan anak-anak, ada juga orang tua usia 50 tahun,” lanjutnya.

Herlina mengaku, jumlah korban yang ia terima kini mencapai diatas 60 orang.

Terpisah, Dokter jaga IGD RSUD Sawerigading Palopo, Nurul mengatakan sejumlah gejala dirasakan oleh pasien. “Pasien yang diduga keracunan tersebut mengalami gejala diare, pusing, dan mual,” katanya.

Raditya Fitrah, 17 tahun, salah seorang warga yang keracunan, kini dirawat di RSUD Sawerigading Palopo bersama 17 warga lainnya. Warga lainnya yang juga keracunan dirawat di beberapa rumah sakit di Palopo, seperti RSU Atmedika Palopo, RS Madyang, dan RSU Bintang Laut.

“Saya mengalami pusing, mual, bahkan sering buang air besar, setelah makan gado-gado di rumah warga yang mengadakan syukuran. Bukan hanya saya yang mengalami gejala seperti itu, puluhan warga lainnya juga mengalami hal yang sama,” kata Raditya, yang dirawat di RSUD Sawerigading Palopo sejak Rabu malam.

Menurut Raditya, awal mula banyaknya warga keracunan, setelah mengkonsumi gado-gado yang disajikan di rumah salah satu warga yang menggelar acara syukuran. Setelah pulang ke rumah, warga mengalami mual, pusing, muntah-muntah, diare, serta demam. Informasi yang dihimpun, gado-gado yang disajikan dipesan dari salah satu rumah makan di daerah Sabbang, Luwu Utara.

Terkait penanganan kasus dugaan keracunan massal ini, Kapolsek Walenrang, Iptu Idul mengatakan, pihaknya sudah mendatangi pemilik acara untuk dimintai keterangan.

“Pemilik acara memesan gado-gado dari Luwu Utara sebanyak 137 porsi, sampel gado-gado saat ini sudah ada di Puskesmas Walenrang dan akan dijemput oleh Dinas Kesehatan Luwu untuk diperiksa,” ujar Idul.

Idul mengungkapkan, acara syukuran tersebut berlangsung pada Senin (24/6/2024) sore sekitar pukul 17.00 Wita. “Pukul 17.00 Wita pemilik rumah melakukan pengajian syukuran masuk rumah, pada pukul 19.00 Wita berlangsung acara makan setelah magrib, menunya Gado-gado yang dipesan dari Kecamatan Sabbang sebanyak 137 porsi,” tutur Idul. (fian)

 

ADVERTISEMENT