BELOPA — Bupati Luwu, Basmin Mattayang, terlihat tak dapat menahan haru saat menghadiri rapat paripurna di Kantor DPRD Luwu, Kota Belopa. Rapat tersebut menjadi agenda terakhirnya bersama para legislator sebagai Bupati Luwu.
Rapat paripurna tersebut membahas tiga agenda utama, yakni penetapan program pembentukan daerah Luwu untuk tahun anggaran 2024, laporan hasil pembahasan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Luwu terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024, dan pendapat fraksi terhadap RAPBD 2024 pada Jumat pekan lalu.
Saat menuju pengesahan RAPBD 2024, suasana rapat yang dipimpin oleh Ketua DPRD Luwu, Rusli Sunali, tiba-tiba hening. Saat memberikan sambutan, Basmin terlihat tidak mampu menahan tangisnya, dan air mata pun meleleh dari matanya.
“Hari ini adalah hari terakhir saya menghadiri rapat paripurna dewan dalam kapasitas sebagai pengemban amanah rakyat, mengemban tugas, dan sebagai pucuk pimpinan,” ungkap Basmin, dengan suara terisak. Dia meminta izin untuk pamit sambil menyampaikan permohonan maaf jika selama menjalankan tugas ada yang tidak berkenan di hati semua orang.
Basmin mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota DPRD Luwu atas kolaborasi dan kebersamaan yang telah terjalin selama kepemimpinannya. Rapat paripurna ini menjadi momen terakhir Basmin bersama para legislator, dan ia menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga atas sinergitas yang terbentuk selama kepemimpinannya di Bumi Sawerigading.
“Khusus kepada kepala desa yang hadir, inilah pembelajaran proses menata kelola pemerintahan, dimana dibutuhkan kolaborasi untuk mencapai tujuan, karena sehebat apapun kita tanpa ada bantuan orang lain maka tujuan itu tidak akan tercapai,” tandasnya. Pada agenda terakhirnya, Basmin sengaja melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), 22 camat, dan 227 kepala desa.
Para legislator juga memberikan apresiasi kepada Basmin, mengakui prestasi yang telah diraih oleh Pemerintah Kabupaten Luwu di berbagai bidang selama kepemimpinannya. Salah satu prestasi yang diunggulkan adalah pengendalian inflasi yang meraih penghargaan dari Kementerian Keuangan RI, dengan pemberian insentif fiskal senilai Rp9,9 miliar lebih. (*)