KORANSERUYA.COM–Meski bangsa Indonesia masih ‘berperang’ melawan coronavirus atau Covid-19 lantaran masih pandemi, pintu gerbang Tanah Air ini akhirnya dimasuki ratusan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China.
Para TKA asal China ini diijinkan masuk bekerja di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Bahkan, Gubernur Sultra Ali Mazi mengijinkan para TKA asal China itu masuk ke Sultra.
Kabarnya, sebanyak 500 TKA asal China ini akan bekerja di PT VDNI Morosi di Kabupaten Konawe. Perusahaan besar yang sedang membangun smelter ini akan menyerap ribuan tenaga kerja.
Gubernur Sultra, Ali Mazi memberikan alasan mengapa pihaknya mengijinkan para pekerja asal China itu masuk ke Konawe. Salah satu alasannya, perusahaan yang sedang membangun smelter di Konawe mendatangkan berbagai peralatan dan mesin asal China, yang menggunakan Bahasa China sehingga dibutuhkan tenaga kerja langusng dari China.
Namun demikian, rinci Ali Mazi, 1 tenaga kerja asal China tersebut akan didampingi 5 sampai 7 pekerja lokal.
“Namanya juga investor, kita harus menjaga harmonisasi agar tenaga kerja (lokal) bisa bekerja, pengangguran, kemiskinan bisa berkurang dan ini suatu kesyukuran bagi kita, karena itu adalah perusahaan internasional. Mereka datang berinvestasi dan investasinya nggak tanggung-tanggung Rp 42 triliun. Kita punya APBD aja cuma Rp 4,2 triliun. Nah kita harus jaga kalau seperti itu,” tutur Ali Mazi, dilansir KORAN SERUYA dari detikcom, Selasa (16/6/2020).
Menurut Ali Mazi, para TKA tersebut telah diizinkan datang ke Sulawesi Tenggara karena mereka telah memenuhi persyaratan dan telah diizinkan oleh pemerintah pusat.
“Pemerintah daerah tidak boleh bertentangan dengan kebijakan dan keputusan pemerintah pusat, karena kita melaksanakan semua ketentuan undang-undang yang berlaku di negeri kita tercinta ini. Jadi, kita nggak usah berprasangka, kita positif saja. Berpikir mereka datang ini untuk membangun daerah ini, yang penting itu,” tegas Ali Mazi. (*/iys)