PALOPO–Badan Narkotika Nasional (BNN) kota Palopo menggelar Monitoring dan Evaluasi Layanan Pascarehabilitasi, di aula Hotel Harapan, Kamis 19 November 2020
Kepala Badan Narkotika Nasional AKBP Ustim Pangarian SE.,M.Si melaporkan dengan banyaknya jumlah penduduk dan wilayah yang amat luas Indonesia menjadi pangsa pasar besar bagi peredaran narkoba tidak terkecuali di kota Palopo mengantisipasi peredaran Narkoba bukan hanya menjadi tugas aparat berwenang melainkan tugas seluruh masyarakat termasuk Kementerian dan Lembaga Negara.
Salah satu program yang akan direncanakan oleh BNN sebagai aksi dalam pencegahan Narkoba yaitu mempertahankan pemulihan mantan pecandu Narkoba yang sudah menjalani rehabilitasi
Salah satu strategi Badan Narkotika Nasional dalam upaya penanganan penyalahgunaan Narkoba adalah dengan melibatkan masyarakat sejak deteksi dini hingga penanganan terhadap pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat
Data layanan rehabilitasi di Kota Palopo dari tahun ke tahun mengalami kenaikan utamanya di kalangan anak usia sekolah
“Dengan persoalan yang kompleks di setiap klien selain masalah keluarga sebagai pemicu awal dan mudahnya mereka menemukan narkotika serta anggapan keliru keluarga bahwa pecandu adalah aib menjadi salah satu penyebab semakin meningkatnya angka penyalahgunaan hal ini merupakan masalah dan patut menjadi perhatian kita semua agar mampu berbuat”
Lanjutnya Kota Palopo telah memiliki 5 sarana pelaksanaan layanan rehabilitasi yaitu RS Sawerigading, RS Mujaisyah, Puskesmas Wara Utara, klinik Pratama Wijaya Sakti, rumah Rehab Hati yang sejak tahun 2015 melaksanakan layanan Rehab dan Pascarehabilitasi.
Ustim berharap untuk agen pemulihan ini sebagai ujung tombak yang diharapkan mampu mendampingi dan memfasilitasi pemulihan para mantan penyalahgunaan Narkoba yang ada di wilayahnya agar mereka dapat produktif dan kembali berfungsi sosial di tengah-tengah masyarakat.
Dan dengan adanya kegiatan ini saya berharap semakin meningkat kesadaran bersama unsur pemerintah swasta dan masyarakat untuk menolak narkoba dan melaksanakan kegiatan P4GN secara mandiri
Sementra itu Asisten III Dr. dr. H. Ishak Iskandar mewakili Walikota Palopo menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada kepala BNN beserta seluruh jajarannya telah menyelenggarakan kegiatan ini dimana kegiatan ini sebagai upaya penegakan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang melibatkan institusi pemerintah terkait dan para agen pemulihan pasca rehabilitasi di Kota Palopo
Seiring dengan permasalahan Narkoba yang terus meningkat maka perlu dilakukan upaya dari seluruh pihak dan segenap elemen masyarakat baik instansi Pemerintah, Swasta dan seluruh stakeholder yang ada di Kota Palopo serta dalam memerangi penyalahgunaan narkoba dan memantau para pasien pascarehabilitasi.
“Ini merupakan tanggung jawab kita bersama agar mereka tidak terjebak lagi dalam penggunaan barang haram tersebut,” ujarnya.
Di era transformasi digital saat ini peredaran narkoba menjadi semakin lebih mudah dilakukan oleh para sindikat narkoba melalui internet dan aplikasi WhatsApp (WA)
“Untuk itu haruski hati-hati terhadap narkoba karena narkoba sudah menjalar ke semua bidang profesi baik itu pelajar, mahasiswa, instansi pemerintah sampai di tengah-tengah masyarakat dan tidak ada kata lain untuk kita semua yaitu dengan cara harus waspada terhadap narkoba”
Hadir pula asisten I Pemkot, Burhan Nurdin, Sekreraris Dinas Kesehatan, hj. Mahriani, Camat Bara, Salamudin serta camat lainnya dan para tamu undangan. (hms)