Mulai Sabtu 9 Mei, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Layani Penerbangan Komersil, Penumpang Tiba Diperiksa Ketat

3178
Bandara Sultan Hasanuddin Makassar
ADVERTISEMENT

MAKASSAR–Setelah sempat vakum beberapa pekan, Bandara Sultan Hasanuddin di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali akan melayani penerbangan komersil pada Sabtu, 9 Mei 2020.

Dibukanya pelayanan penerbangan komersil di Bandara Sultan Hasanuddin ini menyusul kebijakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang kembali membuka akses moda transportasi laut, darat, dan udara.

ADVERTISEMENT

Sehingga, dengan kebijakan tersebut, pengelola Bandara Sultan Hasanuddin tengah mempersiapkan posko terpadu untuk memeriksa secara ketat para penumpang yang akan terbang.

“Besok (sabtu, 9 Mei 2020), sudah ada satu penerbangan dari Garuda. Besoknya (Minggu, 10 Mei 2020), ada lagi itu dari Lion, karena memang baru ada dua maskapai yang mengajukan slot penerbangan ke pihak kami. Nah kita juga sudah siapkan posko terpadu untuk pemeriksaan,” kata General Manager Bandara Hasanuddin Wahyudi dalam keterangannya, Jumat (08/05/2020), dikutip KORAN SERUYA dari detikcom.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, setiap penumpang yang tiba di Bandara Sultan Hasanuddin akan diperiksa ketat, dan harus menunjukkan hasil rapid test virus Corona (COVID-19). Pemeriksaan ketat kepada setiap penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin mengacu pada Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2020.

Salah satu yang diatur dalam edara Menhub tersebut ialah mewajibkan setiap penumpang menunjukkan hasil rapid test virus Corona maksimal setelah 7 hari, serta surat keterangan atau instansi tempat bekerja.

“Memang syaratnya itu sangat ketat yah. Karena kan di Posko ini nantinya akan ditempatkan tenaga medis untuk mengecek kesehatan calon penumpang. Dan ada juga petugas yang mengecek administrasi dari isntasi atau dari kantor mereka. Jadi memang harus sesuai prosedur lah,” lanjutnya.

Sejak ada kabar penerbangan akan dibuka di Bandara Sultan Hasanuddin, mulai Jumat (8/5/2020), sejumlah penumpang mulai berdatangan meski belum ada pelayanan penerbangan komersil. Kebanyakan penumpang datang untuk memastikan jadwal keberangkatan ke pihak maskapai.

Para penumpang yang terpantau tersebut kebanyakan merupakan warga dari daerah lain yang bekerja di Kota Makassar. Mereka sempat tertahan karena kebijakan pemerintah pusat sebelumnya yang menutup akses transportasi laut , darat, dan udara. Seperti halnya salah seorang penumpang asal Jawa Tengah, Andreas.

“Sudah dua bulan saya di sini tidak bisa kemana-mana, padahal saya juga punya kerjaan di Kendari dan harus segera saya ke sana. Makanya saya ke Bandara untuk memastikan ada tidaknya penerbangan,” kata Andreas saat ditemui di Bandara Sultan Hasanuddin.

Selain untuk memastikan adanya jadwal penerbangan ke daerah tujuan, Andreas juga ingin memastikan syarat dan ketentuan yang berlaku untuk penerbangan. Misalnya, surat keterangan sehat atau surat keterangan dari kantor.

“Kami ingin tahu pasti bagaimana sebenarnya aturannya. Karena kalau kami baca di berita-berita itu sangat berat sekali dan betul-betul karena alasan yang penting sekali. Tapi intinya, saya ini ke Kendari bukan untuk mudik atau pulang kampung. Saya murni karena kerjaan,” imbuhnya. (*/tari)

ADVERTISEMENT