OPINI: Pentingnya Kebersamaan dan Kolaborasi Ciptakan Kesehatan Masyarakat Merata dan Berkelanjutan

187
apt. Reski Ihsan Humang, S.Farm., M.Kes
ADVERTISEMENT

 

Penulis: apt. Reski Ihsan Humang, S.Farm., M.Kes**

HARI Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 menjadi momen penting bagi Kota Palopo untuk merefleksikan pencapaian dan tantangan dalam bidang kesehatan. Dengan tema “Gerak Bersama, Sehat Bersama,” kita diingatkan akan pentingnya kebersamaan dan kolaborasi dalam menciptakan kesehatan masyarakat yang merata dan berkelanjutan.

ADVERTISEMENT

Dalam satu dekade terakhir, program kesehatan di Kota Palopo telah menunjukkan perkembangan signifikan. Pemerintah daerah bersama dinas terkait telah berupaya meningkatkan akses layanan kesehatan, memperluas cakupan imunisasi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat.

Dalam sepuluh tahun terakhir, kemajuan kesehatan masyarakat di Kota Palopo dapat dilihat dari penurunan angka kematian ibu dan anak, peningkatan cakupan imunisasi, pengendalian penyakit menular, serta Layanan iuran BPJS gratis bagi warga yamg kurang mampu. Peningkatan akses layanan kesehatan dasar melalui puskesmas yang tersebar di berbagai kecamatan, serta pembangunan rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap, menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjamin kesehatan masyarakat.

ADVERTISEMENT

Peran teknologi dan digitalisasi di bidang kesehatan juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi kesehatan, melakukan pendaftaran pengobatan, dan memperoleh layanan konsultasi secara daring. Hal ini menciptakan efektivitas layanan yang lebih tinggi dan mengurangi beban fasilitas kesehatan.

Di balik semua ini, terdapat peran krusial dari seorang apoteker. Sebagai tenaga kesehatan profesional yang memiliki keahlian di bidang farmasi, apoteker bertanggung jawab tidak hanya dalam distribusi obat, tetapi juga memastikan bahwa obat yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien.

Apoteker di Palopo telah berperan dalam memberikan edukasi terkait penggunaan obat yang rasional kepada masyarakat, mengurangi risiko efek samping, serta membantu pasien dalam memahami cara penggunaan obat yang benar. Melalui program-program edukasi, apoteker juga berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya penggunaan obat tanpa resep dan penyalahgunaan narkotika.

Kolaborasi antara apoteker dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya juga diharapkan semakin tercipta karena memainkan peranan yang tidak kalah penting dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Kolaborasi ini memungkinkan terjadinya sinergi dalam memberikan layanan yang holistik kepada pasien. Sinergi ini menciptakan layanan kesehatan yang lebih komprehensif dan berorientasi pada kebutuhan pasien.

Di sisi lain, tantangan dalam bidang kesehatan tetap ada dan memerlukan perhatian lebih, terutama terkait dengan peningkatan kasus HIV/AIDS, penyalahgunaan obat di kalangan remaja, dan ketersediaan obat di fasilitas kesehatan pemerintah.

Masalah HIV/AIDS masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat di berbagai daerah, termasuk di Kota Palopo. Stigma yang melekat pada penyakit ini sering kali membuat pasien enggan untuk mencari bantuan medis, sehingga upaya pencegahan dan pengobatan menjadi terhambat. Dalam hal ini, apoteker berperan penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara pencegahan HIV/AIDS dan pentingnya pengobatan yang teratur bagi mereka yang sudah terdiagnosis.

Penyalahgunaan obat di kalangan remaja juga menjadi isu serius yang memerlukan perhatian lebih. Apoteker dapat berperan dalam mengedukasi remaja dan masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat dan narkotika, serta mengawasi distribusi obat-obatan tertentu yang berpotensi disalahgunakan. Melalui program-program pencegahan yang dilakukan secara berkesinambungan, diharapkan kasus penyalahgunaan obat di kalangan remaja dapat diminimalisir.

Selain itu, ketersediaan obat di fasilitas kesehatan pemerintah sering kali menjadi masalah. Apoteker, sebagai penanggung jawab pengelolaan obat, memiliki peran dalam memastikan stok obat tersedia sesuai dengan kebutuhan, serta mengelola inventaris obat dengan baik agar tidak terjadi kekosongan yang dapat mengganggu pelayanan kesehatan. Namun pada akhirnya semua itu dapat terlaksana jika didukung tatakelola penganggaran obat yang baik dari pemangku kepentingan.

Di masa mendatang, peran apoteker di Kota Palopo diharapkan semakin kuat dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Apoteker perlu terus meningkatkan kompetensinya, terutama dalam menghadapi tantangan kesehatan yang semakin kompleks. Pengembangan program-program layanan farmasi klinis dan penggunaan teknologi dalam pelayanan farmasi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan peran apoteker dalam sistem kesehatan. Misalnya, pengembangan aplikasi farmasi yang memungkinkan pasien untuk melakukan konsultasi daring mengenai penggunaan obat dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi kesehatan, serta memberikan rasa nyaman dan aman bagi mereka dalam mengonsumsi obat.

Menyambut Pilkada yang akan datang, penting bagi semua calon kepala daerah untuk memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan di Kota Palopo, termasuk pemberdayaan semua SDM kesehatan, terutama apoteker. Keberhasilan suatu program kesehatan tidak terlepas dari peran aktif semua tenaga kesehatan, termasuk apoteker yang sering kali menjadi ujung tombak dalam distribusi dan pengelolaan obat. Para calon kepala daerah diharapkan dapat menjadikan apoteker sebagai salah satu komponen penting dalam rencana mereka, dengan fokus pada peningkatan layanan farmasi yang berorientasi pada kualitas.

Dalam konteks “Gerak Bersama, Sehat Bersama,” kolaborasi antara apoteker, tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Kota Palopo yang lebih sehat. Kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada penanganan penyakit, tetapi juga dalam aspek pencegahan dan edukasi kesehatan yang berkesinambungan.

Pemerintah Kota Palopo perlu terus memberikan dukungan yang maksimal kepada para apoteker dengan meningkatkan akses terhadap pelatihan dan pendidikan lanjutan. Pendidikan lanjutan ini sangat penting untuk memastikan bahwa apoteker selalu siap menghadapi tantangan yang terus berkembang di bidang kesehatan. Selain itu, dengan adanya teknologi yang semakin canggih, pemerintah diharapkan dapat menyediakan infrastruktur yang mendukung digitalisasi layanan farmasi sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

Pada akhirnya, Hari Kesehatan Nasional ke-60 bukan hanya sekedar perayaan, tetapi juga momentum untuk meneguhkan komitmen bersama dalam menjaga kesehatan masyarakat di Kota Palopo. Dengan kebersamaan antara pemerintah, tenaga kesehatan, apoteker, dan masyarakat, kita bisa mewujudkan tujuan bersama “Gerak Bersama Sehat Bersama Demi Peningkatan Layanan Kesehatan yang Semakin Baik.” (***)

Penulis adalah:
– Apoteker RS Mujaisyah Palopo
– Apoteker Penanggung Jawab Apotek Azlan Medika Palopo
– Dosen Universitas Mega Buana Palopo

ADVERTISEMENT