BELOPA — Pendaftaran calon bupati/wakil bupati Luwu di KPU tersisa kurang lebih dua bulan lagi. Hanya saja, hingga saat ini baru ada dua pasangan yang resmi berpaket. Pasangan tersebut adalah Arham Basmin – Rahmat Kapten dan paket Patahuddin -Dhevy Bijak. Arham-Rahmat akan diusung oleh koalisi Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Koalisi kedua partai ini mengontrol enam kursi di DPRD Luwu.
Arham punya alasan khusus mengapa memilih pendamping yang lebih senior. Ia mengaku saling melengkapi dengan Rahmat. Ia mengumpamakan ibarat sebuah kendaraan yang memiliki pedal gas dan rem, maka kata dia dirinya sebagai gas sedangkan Rahmat sebagai rem.
“Maka ketika saya berpasangan sesama anak muda, keduanya calon akan gas terus,” katanya beberapa waktu lalu.
Diketahui, Pilkada Luwu 2024 dihiasi banyak bakal calon yang potensial. Bagi Arham, situasi ini bukan masalah. Ia malah senang, sebab banyak putra terbaik Luwu yang ingin membangun daerah ini ke depan.
“Saya dan Rahmat kontestan lain. Semua calon yang maju kami anggap mempunyai keinginan yang sama dengan kami, yaitu ingin menata
pemerintahan jauh lebih bagus dan membangun Luwu jauh lebih baik kedepan,” katanya. Adapun Rahmat mengaku ia Bersama Arham sudah satu langkah di depan. Selain sudah sepakat berpaket, juga sudah punya Nasdem yang bisa mengusung sendiri. “Kami InsyaAllah sudah berpasangan, yang lain calon belum ada partainya dan belum berpasangan,” jelasnya.
Anggota DPRD Luwu ini menekankan, hanya fokus pada pemenangannya saja. Soal Devy yang juga maju, ia tak mau komentar banyak. Asal tahu saja, Rahmat dan Devy masih keluarga. Rahmat merupakan paman, sedangkan Devy ialah keponakan. “Soal majunya Devy kita belum tahu berpasangan dengan siapa, kita tidak tahu yang lain. Karena kita sudah siap, kami tidak mau campuri siapa berpasangan dengan siapa,” kuncinya.
Sementara pasangan Patahuddin-Devhy disebut-sebut akan mengendarai Partai Golkar dan Partai Demokrat yang mengontrol delapan kursi. Lebih dari cukup dari syarat yang ditetapkan KPU Luwu yakni hanya tujuh kursi. Patahuddin percaya diri jika Muhammad Devy Bijak akan menerima pinangannya untuk sama-sama mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Agustus nanti. Keyakinan ini setelah dia mengikuti tahapan penjaringan partai Demokrat.
“Saya juga ikut mendaftar di Demokrat tentu pastilah juga keinginan kita berkoalisi dengan Demokrat, dan berkeinginan juga untuk menggandeng salah satu kandidat di Demokrat,” kata Patahuddin. Dirinya menyebutkan di Luwu, Golkar memiliki 5 kursi, sementara Demokrat 3 kursi, jika dua partai ini berkoalisi maka sudah pasti sudah memenuhi syarat mendaftar ke KPU yang hanya 7 kursi.
“Kami maju ini untuk memang siap untuk bertarung, intinya di situ, dan InsyaAllah menang. Komitmen antara saya dengan Golkar dan Demokrat Ketika kami berkoalisi,” ujarnya. Dirinya berkeinginan menggandeng Devy Bijak karena anggota DPR RI tersebut selain memiliki modal 3 kursi untuk mencukupkan koalisi, Devy juga dari wilayah Utara, Walenrang-Lamasi (Walmas). Sementara Patahuddin berada di wilayah Selatan. “Salah satunya Devy Bijak. Alasannya karena geopolitik dan potensi menang sangat tinggi,” tegasnya. (adnan)