Luwu Utara–Jika pada umumnya kita sering menjumpai cafe berada di perkotaan, kali ini ada cafe yang letaknya sedikit berbeda dengan cafe pada umumnya.
Seperti kita ketahui, Kabupaten Luwu Utara pada 2020 lalu dilanda bencana banjir bandang. Salah satu desa yang dilanda bencana tersebut ialah desa Meli Kecamatan Baebunta.
Akibat bencana itu, hampir seluruh warga desa mengungsi ke perbukitan yang awalnya adalah sebuah areal perkebunan kelapa sawit.
Di pusat pengungsian inilah, Sarlin, salah satu warga desa Meli kemudian membuat rencana untuk mendirikan kafe.
Menurut Sarlin, ide awal mendirikan kafe tersebut karena dia melihat lokasi pengungsian yang sejuk dan juga di akhir pekan selalu ada pengunjung dari luar daerah yang datang untuk sekedar melihat-lihat lokasi pengungsian.
“Cafe ini namanya Buntu Meli Cafe, dibangun dengan memadukan kayu bundar dan dinding batako agar bernansa etnik pedesaan,” ungkap Sarlin kepada Pewarta Koran SeruYA, Rabu (24/3/21).
Dengan berdirinya cafe, tersebut Sarlin berharap bisa mengurangi trauma warga desa akibat bencana banjir tahun lalu.
“Di Cafe ini saya fasilitasi karaoke untuk hiburan warga, mungkin sedikit bisa mengurangi trauma mereka dan membangkitkan semangat masyarakat desa Meli pascabanjir bandang,” tuturnya.
“Semoga Cafe ini bisa menjadi tempat hiburan masyarakat Meli dan pengunjung dari luar, khususnya kota Masamba, sehingga Camp Pengungsian ini jadi tempat yang ramai,” pungkas Sarlin.
(byu)