Rapid Test Dua Warga Sendana “Klaster Kapurung” Hasilnya Positif, Kini Diisolasi di RSUD Sawerigading, Jubir: Semoga Swab Testnya Negatif

10210
Gambar ilustrasi kapurung dan virus corona.
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA–Masih ingat acara makan kapurung bersama yang ujung-ujungnya membawa Corona di Parepare?

Kali ini, tiga anggota keluarga dari Luwu tersebut yang tinggal di Kecamatan Sendana Palopo terpaksa harus menjalani isolasi di RSUD Sawerigading usai menjalani Rapid Test yang dinyatakan reaktif (positif).

ADVERTISEMENT

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Palopo, DR dr Ishak Iskandar mengaku ikut kaget karena ketiganya yang baru masuk RSUD Selasa (5/5) lalu, dan dites rapid ternyata positif.

Tracing Tracknya menunjukkan jika ketiganya pernah berkunjung ke Bajo, rumah keluarganya di Luwu yang diketahui ikut acara makan kapurung di Parepare pekan lalu dan sudah dinyatakan positif sebelumnya oleh Gugus Tugas Covid-19 Parepare.

ADVERTISEMENT

“Dari 3 orang tersebut, 2 diantaranya reaktif atau positif saat dites rapid, mereka statusnya OTG atau Orang Tanpa Gejala, sejak hari Selasa kemarin mereka diisolasi di RSUD Sawerigading,” terang Jubir, Kamis 7 Mei 2020.

Untuk lebih memastikan kondisi ke 3 warga Sendana tersebut, Jubir lanjut menimpali, jika ketiganya sudah diambil sampel cairan tenggorokannya (swab test) dan hasilnya akan segera dikirim ke Makassar untuk diuji di lab menggunakan metoda PCR.

“Mereka sudah swab pertama kemarin (Rabu), lalu swab kedua hari ini, setelah itu kita kirim sampelnya ke lab BBLK Makassar, karena prosedurnya 2 kali swab, jadi sekaligus nanti kita kirim bersamaan, kita berharap semoga hasilnya negatif,” imbuh dr Ishak sambil mengharapkan agar masyarakat Palopo utamanya yang baru tiba di kota ini agar atas insiatif sendiri bersikap koperatif dan melapor ke Gugus Tugas untuk dikarantina dulu di RS Tentara selama masa inkubasi 14 hari disana, katanya.

Diketahui, istilah Klaster Kapurung ini sendiri muncul beberapa waktu lalu, akibat acara kumpul-kumpul keluarga di Perumahan Lompoe Mas, dimana pelaut asal Luwu yang berkunjung ke Parepare sudah terlebih dahulu dinyatakan positif Covid-19.

Klaster Kapurung, Bayi 4 Bulan Juga Terpapar Covid-19 

Sementara itu, seorang bayi berusia 4 bulan di Parepare, Sulawesi Selatan, juga dinyatakan positif Covid-19.

“Bayi itu tertular Covid-19 diduga dari ayah yang juga positif corona. Bayi sekarang diisolasi di RSUD Andi Makkasau,” kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Parepare, Halwatiah, Rabu (6/5/2020) kemarin dilansir Kompas.

Menurut Halwatiah, bayi itu menjadi transmisi lokal penularan Covid-19.

Ayah dari bayi tersebut tertular virus corona dari Klaster Kapurung. “Walau saat makan kapurung pada acara keluarga sang bayi tidak ikut, namun dari analisa kami, bayi itu tertular dari ayahnya,” kata Halwatiah, yang juga Kadis Kesehatan Kota Parepare.

Klaster kapurung Klaster Kapurung menandai transmisi lokal penyebaran Covid-19 di Kota Parepare. Beberapa orang di Parepare dinyatakan positif tertular virus corona setelah mengikuti acara makan kapurung, penganan khas Palopo, di Perumahan Lompoe Mas, Kota Parepare,Sulawesi Selatan.

“Satu keluarga dinyatakan positif setelah acara kumpul bareng untuk menyantap hidangan kapurung. Proses tranmisinya itu, penyebarannya karena satu di antaranya pernah kontak dengan orang yang mambawa virus,” kata Halwatiah, Senin (4/5/2020).

Sementara itu di Perumahan Lompoe Mas, Pemerintah Kota Parepare mendirikan posko di gerbang perumahan. Warga yang masuk diwajibkan cuci tangan dan tes suhu badan. “Kami telah mendirikan posko di area perumahan Lompoe Mas, di mana Klaster Kapurung muncul. Pemerintah Kota Parepare, melalui tim Gugus Tugas Penagnan dan Pencegahan Covid-19 terus berupaya melawan virus itu, ” kata Wali Kota Parepare Taufan Pawe. (iys)

ADVERTISEMENT