PALOPO – Fenomena El Nino atau kemarau panjang mulai berdampak ke petani di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Ratusan hektar lahan petani di wilayah tersebut terancam gagal panen.
Salah seorang petani, Awal mengatakan, puluhan hektare lahan tersebut berada di Kelurahan Jaya, Kecamatan Telluwanua.
“Kurang lebih 50 hektare yang terdampak kekeringan. Yang di butuhkan sekarang oleh petani itu pompa air,” sebutnya.
Sementara di Kelurahan Pentojangan, Kecamatan Telluwanua, ada sekitar 100 hektar lahan persawahan petani mengalami kekeringan dan terancam gagal panen.
Syahrul, yang juga Ketua Kelompok Tani mengatakan jika kondisi persawahan yang ada di wilayahnya itu mengalami kekeringan.
“Lahan persawahan petani yang ada di Kelurahan Pentojangan itu mengalami kekeringan. Ada sekitar 100 hektar lahan persawahan yang terdampak kekeringan,” katanya.
Adanya kekeringan ini, kata dia, para petani saat ini membutuhkan Pompa air yang permanen.
“Sementara yang kami pake sekarang hanya pompa kecil, butuh 3 hari 3 malam baru bisa masuk ke dalam sawah,” ungkapnya.
Menurutnya, sawah yang terdampak kekeringan bisa terancam gagal panen jika tidak diatasi dengan cepat.
“Kita berharap agar pemerintah dapat memberikan solusi terkait kekeringan sawah para petani. Jika tidak diatasi dengan cepat lahan persawahan Petani disini terancam gagal panen,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (Dispertanakbun) Kota Palopo, Ibnu Hasyim menyebut ada sekitar 2 Hektare lahan persawahan yang terdampak kekeringan.
Dia menyebut lahan persawahan yang terdampak kekeringan terdapat di Dua Kecamatan di Kota Palopo.
“Ada 2 Kecamatan, ada di Kelurahan Salubattang (Telluwanua) dan Mungkajang (Mungkajang) yang luasannya kurang dari 2 hektar,” sebutnya.
“Untuk kekeringan persawahan yang berdampak, itu dititik wilayah yang memang area persawahan yang jangkauan jauh dari aliran sungai,” sambungnya.
Dia mengatakan jika kekeringan sawah yang dihadapi petani, pihaknya telah melakukan antisipasi dengan membantu untuk pompanisasi.
“Upaya kita lakukan untuk antisipasi difasilitasi peminjaman alat Alcom. Baik dari kelompok yang ada alatnya. Penyuluh pertanian untuk memfasilitasi,” ungkapnya.
Ibnu menjelaskan jika pihaknya akan memfasilitasi apabila ada yang terdampak kekeringan untuk dikoordinasikan dan mencari jalan keluar untuk penanganannya.
“Untuk bantuan alat pompa tidak ada, yang ada peminjaman dari kelompok untuk dipergunakan sementara ke yang membutuhkan dan penggunaan pompa sendiri dari masyarakat yang punya lahan,” jelasnya. (*)