Satgas di Palopo Bukukan Lagi Tiga Pasien Meninggal Dunia Hari Ini, 3 Kelurahan Berduka Akibat “Virus Mahkota”

1005
Ilustrasi: pemakaman jenazah akibat covid-19 -Getty Images
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM — Di tengah makin meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di kota Palopo, kasus kematian akibat virus dari Wuhan China itu juga ikut naik.

Satgas Covid-19 Palopo, pada hari Senin ini, 2 Agustus 2021, kembali menambah daftar kematian di status terbarunya, petang tadi, dimana tercatat, ada 3 lagi warga Palopo yang menghembuskan nafas terakhirnya.

ADVERTISEMENT

Jubir Satgas Palopo, dr Ishaq Iskandar, yang seperti biasa selalu dihubungi usai Magrib petang tadi melansir data terbaru yang bersumber dari Dinas Kesehatan yang tingkat akurasi datanya mencapai 99 Persen berkat jejaring di 48 kelurahan yang aktif melaporkan perkembangan terbaru di wilayahnya masing-masing di kota berpenduduk 184 ribu jiwa ini.

“Kabar baiknya dulu, ada penurunan kasus aktif dibanding sehari lalu, pada Senin ini, kasus aktif minus atau berkurang 7, yang sembuh bertambah 9, dan yang baru terpapar atau dinyatakan positif cuma 5 orang,” jelas Ishaq.

ADVERTISEMENT
Tabel 1: DATA KASUS COVID-19 PER KECAMATAN DALAM 2 HARI TERAKHIR DI PALOPO

Namun, mantan Kadis Kesehatan Palopo itu lanjut menjelaskan, “ada tiga kasus kematian hari ini, yakni dari Wara Utara, Wara Selatan dan Sendana masing-masing 1 orang, sehingga total akumulasi kematian sudah mencapai 79 orang, dibanding kemarin yang angkanya 76 kasus MD atau meninggal dunia,” paparnya.

Asisten III Bidang Administrasi Umum itu melanjutkan kalimatnya,” dari Wara Utara, pasien yang MD adalah seorang laki-laki warga kelurahan Luminda, umur 66 tahun.”

“Sedangkan yang dari Wara Selatan adalah pasien perempuan berumur 65 tahun asal kelurahan Takkalala, dan yang dari kecamatan Sendana, berasal dari kelurahan Sendana, laki-laki berumur 67 tahun,” rincinya.

Dokter Ishaq menganjurkan agar warga Palopo untuk taat pada aturan baik yang dikeluarkan oleh Pemkot maupun Pemprov dan Pusat soal protokol kesehatan dan soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.

“Kita di Kota Palopo masih bagus, tidak sama di Jawa yang jalanannya saja disekat-sekat atau ada penyekatan, sehingga aktivitas masyarakat tetap bisa berjalan lancar. Hanya saja, masih banyak juga masyarakat yang kurang peduli dengan kesehatan dirinya dan keluarganya. Di jalan raya masih saja ada yang naik motor tanpa memakai masker, begitupun saat belanja di toko atau pasar dan di warung makan. Kita imbau, disiplinlah menjalankan ProtKes. Karena ini demi kepentingan kita bersama,” pesan dr Ishaq di ujung percakapan dengan Koran Seruya.

(*)

ADVERTISEMENT