SETELAH tertunda sekira tiga bulan akibat pandemi coronavirus disease 2019 atau Covid-19, tahapan Pilkada 2020 dilanjutkan, mulai Senin (15/6/2020), kemarin. Belum ada yang memastikan, apakah Pilkada Luwu Utara (Lutra) yang akan digelar tanggal 9 Desember 2020 nanti hanya head to head antara incumbent Indah Putri Indriani-Suaib Mansur dan Thahar Rum-Rahmat Laguni, atau tiga pasangan calon ditambah Arsyad Kasmar-Andi Sukma.
Manager Strategi Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam menilai, jika tiga pasangan calon maju di Pilkada Lutra 2020, kondisi ini akan sangat menguntungkan incumbent, Indah Putri Indriani.
“Logikanya, semakin banyak pasangan calon maju, semakin menguntungkan incumbent. Sebab, ada pembelahan suara terjadi, sehingga pasangan calon yang memiliki elektabilitas tertinggi berdasarkan survei tentu saja memiliki peluang menang yang paling besar,” kata Nursandy.
“Sejauh ini, elektabilitas Indah selaku petahana masih diatas dibandingkan beberapa kandidat yang mewacana akan maju di Pilkada Lutra,” kata lanjut Nursandy kepada KORAN SERUYA, Senin (15/6/2020), kemarin.
Perlu dicatat, kata Nursandy, Pilkada 2020 hanya satu putaran. Dengan begitu, tidak gampang menaklukkan petahana jika lawan hanya menggunakan strategi ‘belah bambu’. “Apalagi, jika petahana memang dinilai berhasil membangun daerahnya. Dengan situasi itu, maka penantang perlu kerja lebih ekstra dengan berbagai strategi jitu dan energi yang powerful,” kata Sandy, begitu Nursandy akrab disapa.
Sebaliknya, Nursandy menilai, jika terjadi head to head antara Indah vs Thahar Rum, kontestasi di Pilkada Luwu Utara 2020 akan berjalan sengit. Atau sebaliknya, head to head antara Indah vs Arsyad Kasmar.
Dikatakan, pecah kongsi antara Indah dan Thahar Rum yang sudah berjalan hampir dua tahun ini, akan membuat dukungan terpolarisasi. Baik Indah dan Thahar
dinilai sama-sama memiliki basis elektoral yang kuat. Perpisahan politik keduanya mengharuskan mereka jeli dan terukur untuk membangun kekuatan baru.
“Namun, jika Thahar gagal maju karena tidak mendapatkan kendaraan politik, maka Arsyad dalam posisi sangat diuntungkan. Kubu Thahar bersama pendukungnya bisa saja bersatu menambah kekuatan Arsyad head to head dengan Indah,” katanya.
Di mata Nursandy, kehadiran Arsyad Kasmar di kancah Pilkada Lutra 2020 tidak bisa dianggap enteng. Selain tokoh senior di Luwu Utara, kehadiran Arsyad yang menggandeng politisi senior Partai Hanura, Andi Sukma semakin menciptakan iklim yang makin kompetitif di Pilkada Lutra.
BERBURU REKOMENDASI
Perburuan rekomendasi partai politik terus digencarkan tiga kandidat yang akan maju di Pilkada Lutra 2020. Meski begitu, Arsyad yang menggandeng Andi Sukma menyatakan telah mengantongi rekomendasi beberapa partai politik yang memenuhi syarat pencalonan di KPU setempat. Bahkan, duet Arsyad-Andi Sukma telah berencana akan menggelar deklarasi dalam waktu dekat ini.
“Alhamdulillah, Gerindra dan Hanura sudah fix, Insya Allah kita siap deklarasi akbar. Ada beberapa partai lain menyusul menyerahkan rekomendasi,” kata Arsyad Kasmar kepada KORAN SERUYA, baru-baru ini, usai mengikuti fit and profer test di DPD Partai Demokrat Sulsel, di Hotel Claro Makassar.
Arsyad Kasmar yang tidak lain Ketua DPC Partai Gerindra Luwu Utara ini, memang sejak beberapa bulan terakhir serius mempersiapkan diri mengikuti perhelatan suksesi lima tahunan di Lutra. Ia mengaku tidak ingin mengulang kegagalannya tidak mendapatkan kendaraan politik pada Pilkada 2015 lalu.
“Insya Allah, untuk Pilkada 2020, saya bersama Andi Sukma siap menantang petahana,” tandas Arsyad.
Jika benar Arsyad-Andi Sukma telah mengantongi rekomendasi Partai Gerindra dan Hanura, maka jalan menuju Pilkada terbuka lebar. Sebab, koalisi dua partai ini telah memenuhi syarat pencalonan di KPU Lutra. Dipersyaratkan 7 kursi.
Partai Gerindra memiliki 3 kursi di DPRD Lutra dan 4 kursi dimiliki Hanura sehingga klopp 7 kursi. Belum lagi, Arsyad masih memburu tiket beberapa partai, salah satunya Partai Demokrat. “Kami juga masih menunggu rekomendasi PKS, Partai Perindo, dan PBB. Insya Allah, kami mendapatkan rekomendasinya,” katanya.
Sementara duet Thahar Rum dan Rahmat Laguni masih dalam posisi belum aman. Sejauh ini, Thahar-Rahmat Laguni baru memiliki 4 kursi dari Partai Nasdem. Masih butuh 3 kursi. Meski demikian, kubu Thahar-Rahmat Laguni mengaku optimis maju Pilkada 2020.
Kandidat yang paling aman, yakni incumbent Indah Putri Indriani. Incumbent ini telah mengamankan ‘surat sakti’ beberapa partai politik. Salah satunya, Partai Golkar yang memiliki 8 kursi.
Posisi Indah semakin aman lantaran Partai Amanat Nasional (PAN) juga merapat. PAN memiliki 4 kursi. Bahkan, PDIP yang memiliki 2 kursi di parlemen Lutra juga akan menyerahkan rekomendasi ke Indah, termasuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1 kursi. Tak hanya itu, Indah masih memburu tiket Partai Demokrat. Dia mengikuti uji kelayakan di Partai Demokrat dengan 3 kursi di DPRD Lutra. (***/cbd)