Soal Ular Berbisa Ditemukan di RSUD Sawerigading Palopo, Irsan Anugrah: Ruangannya Sudah Sebulan Kosong, Tak Ada Pasien Dirawat

356
Plt Direktur Utama (Dirut) RSUD Sawerigading Palopo, Irsan Anugrah SKM MM.
ADVERTISEMENT

PALOPO–Adanya ular berbisa sekitar 1 meter di Rumah Sakit (RS) Sawerigading, Kota Palopo, yang sempat viral di berbagai laman media sosial, mendapat tanggapan dari pengelola RS milik Pemkot Palopo tersebut. Ular berbisa jenis Black Boiga yang dievakuasi Damkar Palopo itu ditemukan bukan dalam ruangan rawat inap pasien, tetapi di salah satu ruangan kosong.

“Iya, memang ada kejadiannya. Tetapi ular itu ditemukan di ruangan kosong, tepatnya di ruangan Flamboyan lantai satu. Jadi tidak benar kalau ular itu masuk ke dalam ruangan rawat inap pasien,” kata Plt Direktur Utama (Dirut) RSUD Sawerigading Palopo, Irsan Anugrah SKM MM.

ADVERTISEMENT

Sudah lebih dari satu bulan, sebelum bulan suci Ramadhan lalu, jelas Irsan, ruangan Flamboyan di lantai satu RSUD Sawerigading Palopo tersebut, dikosongkan. Ruangan tersebut akan dijadikan ruangan rawat inap korban nafza dan gangguan kejiwaan.

“Ruangan ini didalamnya sisa meja-meja saja, lokasinya berada di dekat kebun warga. “Ruangan ini kosong dan dalam tahap pembenahan untuk persiapan pembukaan dua layanan baru, yakni layanan bagi pasien korban nafza dan gangguan kejiwaan. Habis lebaran ini, baru ruangan tersebut akan dipasangi terali besi dan dibenahi,” kata Irsan.

ADVERTISEMENT

Ditehaskan Irsan,  bagi keluarga pasien dan terkhusus pasien yang saat ini tengah dirawat di RSUD Sawerigading Palopo, tidak perlu panik ular tersebut tidak masuk ke dalam ruangan rawat inap pasien.

Hal senada disampaikan Dewan Pengawas RSUD Sawerigading Palopo, As’ad Syam. Menurutnya, sesuai peninjauan pihaknya, ruangan Flamboyan di lantai satu RSUD Sawerigading Palopo tersebut dalam kondisi kosong. “Hal ini perlu diluruskan, supaya tidak membuat masyarakat resah, terutama pasien dan keluarganya. Ruangan itu sudah satu bulan lebih kosong,” katanya.

As’ad juga mengakui, jika ruangan tersebut sengaja dikosongkan untuk dibenahi setelah lebaran, karena akan dijadikan ruangan layanan baru bagi pasien korban nafza dan gangguan kejiwaaan.

LAYANAN BARU

RSUD Sawerigading Palopo akan membuka dua layanan medis baru dalam rangka lebih memberikan pelayanan medis terbaik kepada masyarakat. Dya layanan baru tersebut, yakni layanan rehabilitasi pasien korban nafza dan layanan pasien jiwa.

berharap dua layanan baru yang akan dibuka pihaknya tersebut, segera terwujud karena sangat dibutuhkan masyarakat. “Insya Allah, segera dibuka dua layanan ini,” kata Irsan.

Dikatakan, pelayanan rehabilitasi napza dikhususkan bagi pecandu narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Dikatakan Irsan, pihaknya telah melakukan studi tiru ke RS Sayang Rakyat Makassar, terkait rencana membuka dua layanan tersebut. “Layanan ini dikhususkan untuk memberikan pelayanan penyelesaian penyalahgunaan narkoba secara komprehensif, melalui pelayanan rehabilitasi,” jelasnya.

Layanan rehabilitasi nafza dibuka RSUD Sawerigading Palopo, jelas Irsan, mengingat angka penyalahgunaan narkoba dan sejenisnya dari hari ke hari terus meningkat. Salah satu permasalahan yang menjadi dilema penegakan hukum kasus narkoba adalah banyaknya pecandu yang sebenarnya merupakan korban dari penyalahgunaan Napza, namun dipenjarakan. “Padahal secara medis bisa diobati dan dirawat secara medis,” kata Irsan, seraya menambahkan, rumah sakit yang membuka layanan nafza di Sulsel baru satu, yakni RS Sayang Rakyat Makassar.

Selanjutnya, layanan pasien jiwa juga dibutuhkan di RSUD Sawerigading Palopo. Sebab, di wilayah Luwu Raya, baru RSUD Batara Guru Belopa yang membuka layanan pasien gangguan kejiwaan. “Pasien gangguan kejiwaan di Palopo selama ini dibawa ke RSUD Batara Guru Belopa, sehingga sesuai saran Bapak Walikota, kita juga akan membuka layanan ini,” katanya.

Dengan hadirnya dua layanan terbaru tersebut, kedepan, Irsan berharap, RSUD Sawerigading Palopo dalam memberikan pelayanan prima terhadap pasien-pasien yang mengalami gangguan kejiwaan dan korban nafza bisa lebih baik lagi. “Harapannya dengan dibukanya ruang rawat inap jiwa ini dan rehabilitasi korban nafza dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Luwu Raya, terkhusus Kota Palopo. Khususnya dalam penanganan gangguan jiwa dan ketergantungan napza,” katanya. (***)

ADVERTISEMENT