PALOPO — Stok darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Cabang Kota Palopo saat ini kosong. Sementara banyak pasien di beberapa rumah sakit di kota ini yang sangat membutuhkan darah. Pada Kamis 2 januari 2024, terpantau banyak keluarga pasien yang mendatangi kantor PMI di Jalan Samiun, Kelurahan Amassangan, Kecamatan Wara, untuk meminta darah.
Namun, mereka terpaksa harus mencari pendonor sendiri yang sesuai dengan golongan darah yang dibutuhkan. Sebagian keluarga pasien bahkan menghubungi kerabat dari luar Kota Palopo untuk mendonorkan darah. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat darah adalah kebutuhan yang sangat darurat, terutama untuk pasien yang sedang dalam kondisi kritis.
Dokter Bakri, Dokter Pelaksana Teknis UDD PMI Palopo, membenarkan bahwa stok darah di PMI Palopo sering kali kurang bahkan kosong. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan stok yang harus memenuhi kebutuhan darah dari sejumlah rumah sakit, termasuk yang ada di luar Kota Palopo.
Kekurangan pendonor dan tingginya jumlah pasien yang membutuhkan darah menjadi penyebab utama kosongnya stok darah. Golongan darah yang paling banyak dibutuhkan saat ini adalah darah A, diikuti darah B, O, dan AB. Dokter Bakri menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, baik dari PMI, Dinas Kesehatan, dan instansi pemerintah, untuk berperan aktif dalam mendonorkan darah secara rutin.
Pasalnya, stok darah yang ada saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien. Ia juga menyebutkan bahwa beberapa instansi sudah melakukan kegiatan donor darah, namun intensitasnya masih kurang. Donor darah biasanya hanya dilakukan saat ada peringatan hari jadi yang diadakan setahun sekali.
Oleh karena itu, PMI berharap instansi-instansi terkait dapat meningkatkan frekuensi donor darah menjadi minimal per triwulan, sehingga stok darah dapat terkelola dengan baik. ” Termasuk masyarakat untuk aktif berdonor. Setitik darah sangat berguna untuk kemanusiaan,” tandasnya. (nad)