PALOPO – Sungai Tapam Manuk Murante Kota Palopo kini dilarang untuk dikunjungi. Pelarangan itu dilakukan lantaran sering terjadi insiden orang tenggelam di Sungai Tapam Manuk Murante Palopo.
Pelarangan aktivitas mandi di Sungai Tapam Manuk Murante Palopo itu ditandai dengan pemasangan imbauan spanduk di daerah tersebut, Jumat (17/3/2023).
Pemasangan spanduk pelarangan melakukan aktivitas mandi di Sungai Tapam Manuk Murante Palopo dilakukan Bhabinkamtibmas Kelurahan Murante, Aipda Buhari Danduru bersama warga.
“Ini kami lakukan untuk mencegah terjadinya insiden orang tenggelam di Sungai Tapam Manuk Murante ini,” kata Aipda Buhari Danduru.
Adapun isi imbauan yaitu pelarangan melaksanakan aktivitas mandi di sekitar lokasi sungai dikarenakan seringnya terjadi kecelakaan (tenggelam).
Aipda Buhari Danduru menjelaskan, pihaknya bersama warga setempat memasang spanduk imbauan itu di dua titik sekitar sungai.
“Pemasangan spanduk ini merupakan salah satu upaya Polsek Wara Polres Palopo dalam mencegah agar tidak jatuh lagi korban tenggelam di sekitar sungai,” jelasnya.
Sekadar diketahui, Sungai Tapam Manuk Murante berada di Kelurahan Murante, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo.
Sungai Tapam Manuk Murante masih satu aliran dengan Sungai Latuppa. Sungai tersebut memiliki kedalaman melebihi tinggi orang dewasa.
Hal itulah menjadi alasang, banyak orang memilih untuk mandi-mandi di sungai itu.
Namun, lantaran hal itu, banyak orang menjadi korban tenggelam di sungai tersebut.
Terbaru, seorang siswa SMAN 3 palopo, Andi Muhammad Yusuf meninggal usai tenggelam di sungai tersebut.
Jenazahnya baru bisa ditemukan satu jam setengah usai diketahui tenggelam oleh tim penyelamat dari BPBD Palopo.
Beberapa bulan yang lalu, Sungai Tapam Manuk juga memakan korban. Korbannya ialah siswa mtsn Palopo.
Saat itu, dia bersama rekan-rekannya sedang mandi di Sungai itu. Sayang, dia juga tenggelam saat mandi.
Jenazahnya juga baru bisa ditemukan beberapa saat setelah kejadian oleh tim penyelamat dibantu warga. (*)