Tak Ada Kaitan dengan Pacar dan Mantan, Ternyata Pembunuh Fenny Ere Tukang yang Pernah Bekerja di Rumah Korban

10664
Pelaku yang diamankan polisi ternyata pria yang pernah bekerja di rumah korban, bernama Ahmad alias Ah, warga Jalan Nanakang Kota Palopo. Pelaku juga bersama teman-temannya kerap mangkal di sekitar rumah korban.
ADVERTISEMENT

PALOPO–Pelaku dan motif pembunuhan berencana yang dialami karyawati Honda Sanggar Laut Palopo, Fenny Ere, akhirnya terkuak. Ternyata pelakunya bukan orang dekat korban seperti pacar, mantan pacar, atau dari kerabatnya.

Pelaku yang diamankan polisi ternyata pria yang pernah bekerja di rumah korban, bernama Ahmad alias Ah, warga Jalan Nanakang Kota Palopo. Pelaku juga bersama teman-temannya kerap mangkal di sekitar rumah korban.

ADVERTISEMENT

Kapolres Palopo, AKBP Safi’i Nafsikin, menyebut, pelaku hanya satu orang, yakni Ahmad alias Ah. “Pelakunya tunggal. Kasus ini pembunuhan berencana dan pemerkosaan,” kata Kapolres Palopo, AKBP Safi’i Nafsikin saat jumpa pers di Mapolres Palopo, Jumat (21/3/2025).

Diuraikan AKBP Safi’i, pelaku menaruh hati kepada korban, yang sering dilihatnya pergi dan pulang kerja lantaran pelaku sering mangkal di sekitar rumah keluarga Fenny Ere.

ADVERTISEMENT

AKBP Safi’i membeberkan, Fenny Ere dibunuh pada tanggal 25 Januari 2024. Pelaku sering nongkrong disamping rumah korban dan sempat mengerjakan plafon serta kanopi rumah korban.

“Pelaku minum ballo di dekat rumah korban. Sekitar pukul 02.00 WITA dini hari pelaku memanjat lewat tembok belakang dan masuk dalam kamar korban,” katanya.

Pelaku mendapati Fenny Ere tidur menggunakan daster. Korban sempat kaget meronta dan keluar dari kamar, namun kembali dipaksa masuk kamar. Dalam kondisi melakukan perlawanan, kepala korban kemudian dibenturkan hingga tak sadarkan diri dan mengeluarkan darah.

“Dalam kondisi tidak sadar, pelaku sempat membersihkan darah. Dan melihat kunci mobil korban. Lalu korban diikat, pelaku ini ahli dalam mengikat. Kemudian jenazah Feni Ere dibawa ke Battang untuk dikubur,” kata AKBP Safi’i.

Pelaku membawa korban ke tempat itu karena memang sering ke sana mendaki, pecinta alam. Setelah mengubur korban, pelaku kembali mengamankan koper dan barang lainnya serta mobil korban untuk dibawa ke sebuah rumah di Makassar. Mobil ditinggal di Makassar, tempat pelaku dulu tinggal saat kerja di Makassar. Sementara barang lainnya di simpan di rumah di Jalan Nanakan Kota Palopo.

“Dari sidik jari yang diamankan di mobil, ada kemiripan dengan pelaku. Indikasinya kuat sehingga tim melakukan pengejaran terhadap pelaku yang berada di Bone-Bone Luwu Utara,” jelas Kapolres. (nada/putri)

 

ADVERTISEMENT