Tukang Sapu di Palopo !! Pejuang Lingkungan, Pahlawan Kebersihan Meski Penghasilan Jauh dari UMR

161
ADVERTISEMENT

PALOPO– Pagi itu cuaca cerah berselimut dingin. Kereta api yang membawa saya dari Jakarta ke Madiun, tiba pukul 03.15 WIB. Butuh 45 menit lagi perjalanan sampai ke Ponorogo. Sebelum sampai tujuan, saya mampir di warung tenda. Dari jauh terlihat dua orang tukang sapu sedang membersihkan jalanan.

SETIAP pagi, saat matahari belum terlihat di langit, mereka mulai menyusuri jalan-jalan

Kerja mereka tak pernah kelihatan, tapi dampaknya sungguh terlihat. Jalanan bersih dan rapi. Mereka tak butuh pujian, mereka tak butuh pengakuan. Mereka bekerja setiap pagi, bahkan usai sholat subuh mereka mulai bergerak menyusuri jalan-jalan dengan membawa sapu dan peralatan lainnya.

Ya, itulah mereka, para tukang sapu. Juru kebersihan kota. Dan, jika Anda melewati jalan utama Palopo, seperti jalan Andi Djemma hingga kawasan Nol Kilometer Palopo, di pagi hari, akan terlihat buktinya. Bersih dan rapi. Tukang sapu, sangat berjasa bagi kebersihan kota.

Tak hanya pada pagi hari, ada juga tukang sapu di kota bermotto ‘Kebersamaan’ ini bekerja pada tengah malam sampai dini hari. Namun sebagian besar bekerja di waktu pagi hari. Kita sebagai pengguna jalan tak pernah tahu. Karena yang kita lihat hanya hasilnya, berupa bersihnya kota. Tanpa pernah tahu prosesnya.

Nah, Sahabat Koran Seruya, yuk intip video ‘pahlawan kebersihan’ di Kota Palopo, yang bekerja tidak kenal lelah membersihkan Kota Palopo di pagi hari. Mereka adalah pejuang lingkungan, pahlawan kebersihan meski penghasilan mereka minim. Jauh dari kata UMR. (nada)

ADVERTISEMENT