5 BERITA POPULER: Pembunuh Daeng Losi Diringkus, Mie Ayam JP Hingga Tiga Teroris Ditangkap di Luwu Timur

526
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM–Tertangkapnya Hasbullah alias Asbul, pelaku pembunuhan Daeng Losi, 60 tahun, di Perumahan Graha Jannah Palopo, menjadi berita terpopuler di Kota Palopo dalam sepekan ini, sejak 16-21 Agustus 2021.

Selain itu, video dan foto viral pelanggan mie ayam salah satu warung makan di Palopo yang menemukan kepala tikus dan ekor tikus dalam mangkuk mie ayam yang dibelinya ikut menyita perhatian publik di kota ‘Idaman’ Palopo.

ADVERTISEMENT

Berikut ini, KORAN SERUYA telah merangkum sederet berita populer sepekan ini.

1. Mie Ayam JP, Viral Gegara Isu Kepala dan Ekor Tikus

ADVERTISEMENT

Seorang penjual mie ayam di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, tak kuasa menahan isak tangisnya lantaran mie ayam jualannya viral akibat ulah pelanggannya yang memposting adanya temuan kepala tikus dalam mangkok mie ayam yang dibelinya di warung makan JP.

Video adanya ekor tikus bercampur mie ayam yang juga disebutkan di beli di warung JP membuat pemilik warung makan tersebut bersedih.

“Astaga, saya tidak tau itu, saya disini hanya berusaha mencari nafkah secara halal,” tegas pemilik warung mie ayam tersebut, membela diri.

Dia juga mengaku tidak mengetahui adanya pembeli yang komplain jualan mie ayamnya. Sebab, katanya, saat kejadian, dia sedang berada di pasar.

Tak hanya itu, pemilik warung mie ayam itu bersumpah, bahwa dirinya tidak pernah menaruh kepala hewan dalam mie jualannya, apalagi kepala tikus. “Saya berani
sumpah dek, tidak pernah saya mau begitu,” ucapnya berlinang air mata.

Dia mengatakan, selama berjualan mie ayam, barusan menerima protes ataupun komplain dari pembelinya. “Saya hanya pedagang kecil, cari rejeki halal,” katanya.

Banyak netizen di Palopo meyakini jika berita viral mie ayam bercampur kepala dan ekor tikus ini hanya sabotase dan upaya fitnah untuk menjatuhkan usaha warung JP yang beralamat di Kelurahan Dangerakko, dekat Jembatan Putih Palopo.

Tak hanya itu, pihak Kepolisian dan Dinas Kesehatan turun tangan, menyikapi kejadian viral ini. Hasil temuan dua instansi ini tidak menemukan mie ayam jualan warung JP bercampur tikus.

Misalnya, tim Dinas Kesehatan Kota Palopo langsung mendatangi warung yang dimaksud. Pihak yang berwenang ingin memastikan kebenaran isu tersebut.

Kasi Kesling Kesjaor Dinas Kesehatan Palopo, Ceria Amalia mengatakan,”Hasil temuan di lapangan bahwa tidak ada sama sekali tikus yang ditemukan, akan tetapi kondisi dapurnya yang kurang higienis. Jadi tadi kami sempat menegur langsung pemilik warung untuk membenahi segera dapurnya. Pemantauan tetap akan kami lakukan, yang pasti harus ada perubahan pada kondisi dapur warung agar lebih higienis.”

Sementara Kapolres Palopo, Kapolres Palopo, AKBP Alfian Nurnas, mengatakan, sesuai hasil penyelidikan tim Polres Palopo, kasus mie ayam diduga bercampur kepala dan ekor tikus ini, sulit dibuktikan. Selain tidak ada pihak yang melapor secara resmi ke Polres Palopo, juga tidak ada barang buktinya.

Sehingga, AKBP Alfian meminta warga Palopo tidak cepat percaya berita-berita yang beredar di media sosial, sebelum dicek kebenarannya, seperti video dan foto
viral mie ayam bercampur kepala dan ekor tikus itu.

“Medsos kebenarannya belum bisa 100 persen itu. Masih 50:50, bisa jadi fitnah bisa jadi juga besar. Sekarang lagi kita cari ini orang-orang yang upload, benar nggak konten yang di video tersebut. Harusnya pas kejadian, masyarakat yang benar-benar menemukan harus melaporlah dengan barang buktinya,” kata AKBP Alfian.

2. Pembunuh Daeng Losi Ditangkap, Ternyata Nekad Membunuh karena Utang Rp2 Juta

Pelaku pembunuhan terhadap Daeng Losi, 60 tahun, akhirnya ditangkap. Pelaku diciduk setelah kurang lebih sepekan pasca kejadian pembunuhan sadis itu terjadi.
Pelaku bernama Hasbullah alias Asbul, 25 tahun.

Saat diciduk polisi, Asbul tidak bisa berkutik. Dia pasrah digelandang tim Satreskrim Polres Palopo dibackup Tim Resmob Polda Sulsel, yang memburunya ke tempat persembunyiannya di Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap, Selasa (17/8/2021) lalu.

Asbul, sejak Rabu (18/8/2021), telah menjalani pemeriksaan di Mapolres Palopo. Ancaman penjara 20 tahun kini menantinya. “Pelaku sudah kita tangkap di Sidrap dan telah ditahan di Mapolres Palopo,” ucap Kapolres Palopo, AKBP Alfian Nurnas.

Pelaku ditangkap polisi di rumah milik kerabatnya, dimana usai membunuh kabur ke Sidrap. “Hasil penyelidikan kita, pelaku selama ini bersembunyi di rumah temannya di Sidrap,” ungkap Alfian.

Setelah Asbul tertangkap, misteri kematian Daeng Losi pun terungkap. Berawal saat saat pelaku berkunjung ke rumah korban. Pelaku memiliki hutang sebesar Rp2 juta kepada korban. Jadi, saat pelaku datang, korban menagih uangnya. “Pelaku punya utang Rp2 juta terus korban minta pelaku bayar dululah Rp1 juta. Tapi pelaku cuma punya uang Rp250 ribu,” ucap Alfian.

Karena pelaku tidak mampu membayar, korban menagih lagi dengan nada kesal. Hal ini membuat pelaku naik pitam sehingga mengambil sebuah ulekan. “Korban sempat
katakan ke pelaku ‘apakah maumu kau’,” ucap Alfian, menirukan ucapan pelaku.

Karena emosinya ikut terpancing, pelaku memukul kepala korban sebanyak 4 kali dengan batu cobek. Pelaku yang juga membawa badik di pinggangnya juga menikam
perut dan badan korban hingga tewas bersimbah darah di rumahnya. “Setelah itu naik pitamlah, diambillah tumbukan cobek itu untuk melukai korban. Kemudian dia
juga bawa badik dilukai lagi korban,” ungkap Alfian.

Alfian mengatakan penganiayaan tersebut sempat membuat korban berteriak meminta tolong. Sejumlah tetangga korban disebut mendengar permintaan tolong tersebut
tapi tak berani turun tangan. “Iya ada teriakan minta tolong dari korban. Tapi tetangganya nggak berani (menolong),” ujar Alfian.

Usai membunuh korban, pelaku kemudian kabur lewat pintu belakang rumah korban. Pelaku lari bersembunyi di Desa Lise, Kecamatan Panca Lautang, Sidrap. Dan
saat diringkus, pelaku mengakui perbuatannya. Juga ternyata pernah terlibat dalam sejumlah kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). “Dari catatan
kepolisian, pelaku ini residivis curanmor yang memiliki beberapa laporan di kepolisian,” kata Kasatreskrim Polres Palopo, AKP Andi Aris.

Kasus pembunuhan Daeng Losi ini sempat menggegerkan warga Palopo, terutama warga Perumahan Graha Jannah, Kelurahan Songka. Wanita paroh baya yang bekerja
sebagai rentenir ini menemui ajalnya secara tragis dengan 20 tusukan di tubuhnya.

Saat polisi melakukan olah TKP, ditemukan sejumlah barang bukti di rumah korban. Diantaranya, 2 (dua) handphone, uang tunai Rp7 juta, kalung emas diduga
milik korban, gelas kaca, helm yang diduga milik pelaku.

Indikasi kuat wanita asal Takalar itu dibunuh sesuai keterangan saksi yang diinterogasi polisi, di lokasi kejadian, beberapa saat setelah mayat korban
ditemukan bersimbah darah. Saksi yang tidak lain anak tetangga korban berinisial OC, mengaku mendengar teriakan korban meminta tolong sebelum ditemukan tewas
di rumahnya.

3. Kasir Koperasi Asal Luwu Ditikam di Enrekang

Korban masih menjalani perawatan medis intensif di Puskesmas Anggereja Enrekang, Minggu (15/8/2021)

Namanya Israwati. Biasa disapa Isra. Gadis usia 26 tahun asal Kampung Baru, Kandoa, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, ditikam pria tak dikenal saat bekerja
sebagai kasir di kantornya, Koperasi Wahana Alam Sejahtera Kelurahan Mataran, Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Jumat (13/8/2021) siang lalu.

Hingga Sabtu (21/8/2021), pelaku yang menikam Isra masih misterius. Keluarganya di Bua mendesak pihak Kepolisian mengungkap dan menangkap pelakunya. Sejauh
ini, polisi masih menyelidiki pelaku, yang diakui korban seorang pria berusia tidak lebih dari 30-an tahun.

Isra yang saat tengah bekerja di kantornya, ditikam pria tak dikenal. Akibat tubuhnya dihujani beberapa tusukan pisau, gadis berparas cantik ini mengalami
luka-luka serius di tubuhnya, seperti luka robek di kepala bagian belakang, luka tusuk di lengan kanan, luka tusuk di telapak tangan kanan, dan luka tusuk di pungggung.

Dari penelusuran KORAN SERUYA, termasuk informasi dari keluarga korban, rupanya saat diserang dengan pisau dan ditikam dengan 5 kali tusukan, Isra sebenarnya sedang video call (VC) dengan pacarnya. Sambil bekerja, Isra VC dengan sang pacarnya.

Nah, begitu korban ditikam, ponsel ditangan korban terjatuh. “Sebenarnya, adik saya sedang VC sama pacarnya, sehingga HP korban terjatuh begitu kena tikam,” kata kerabat dekat korban, mewanti-wanti identitasnya tidak dimediakan.

Masih menurut keluarga korban, pacar Isra yang bekerja sebagai pelaut itu, kemudian menyampaikan kasus penikaman yang dialami Isra kepada keluarganya di Kandoa, Bua. “Sayang sekali, ponsel Isra terjatuh saat ditikam, sehingga wajah pelaku tidak terlihatki,” imbuh keluarga korban, sedih.

4. Donuts Saga Hadir di Palopo

Wisata kuliner di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, kini bertambah dengan kehadiran Donuts Saga. Donuts Saga terletak di Jalan Mungkasa No.91, Kecamatan Wara Timur, Palopo ini secara resmi dibuka Wakil Walikota Palopo, Rahmat Masri Bandaso, Senin (16/8/2021).

Wakil Walikota Palopo, Rahmat Masri Bandaso membuka grand opening Donuts Saga. Dia mengatakan Pemerintah Kota Palopo sangat mengapresiasi dan berterimakasih dengan dibukanya Donuts Saga dikota Palopo ini. Menurutnya dari pelayanan yang ia lihat dan rasakan sendiri terasa berbeda hampir mirip dengan pelayanan yang ada di kota besar.

“Kami mengapresiasi dan terimakasih. Hal ini ada langkah maju di kota Palopo. Karena pelayanan yang saya rasakan terasa seperti di Jakarta. Kita dilayani dengan baik dan produknya juga bagus,” ujar Rahmat Masri Bandaso.

Lebih lanjut dia menambahkan dirinya juga kagum dengan owner dari Donuts Saga Cabang Palopo. Sebab dengan usia yang masi relatif muda namun punya komitmen untuk membangun usaha kuliner donuts saga ini.

“Luar biasa dgn usia relatif muda namun punya komitmen untuk membuka usaha ini. Kita sangat berbangga dgn adanya usaha ini. Kehadiran Donuts Saga di Palopo bukan hanya menambah pariwisata tapi juga kuliner. Semoga dengan adanya donuts saga, bisa memancing warga daerah lain untuk berbelanja di Palopo sehingga membangkitkan ekonomi,” ujarnya.

5. Tiga Teroris Ditangkap di Lutim

Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror.

Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri mengamankan tiga orang yang diduga jaringan teroris di tiga desa di Kabupaten Luwu Timur, dua diantaranya diamankan pada Senin (16/08/2021) lalu.

Tiga orang yang diduga terkait jaringan teroris itu masing-masing berinisial SA (40) seorang petani warga Dusun Muhajirin Desa Madani Kecamatan Wotu Kab Lutim, NS (47) s Jl. Kalimantan No. 25 RT/RW 002/000, Desa Asuli, Kec. Towuti, Kab. Luwu Timur. NS merupakan seorang bakso keliling, keduanya diamankan pada senin 16 Agustus 2021 di dua tempat yang berbeda.

Sebelumnya, pada 14 Agustus 2021, Densus 88 Mabes Polri juga mengamankan HP (40) warga Dusun Pasi-pasi, Desa Pasi-pasi, Kecamatan Malili, Kab. Luwu yang sehari-harinya berprofesi sebagai seorang petani.

Dari berbagai sumber yang dihimpun, sebelum mengamankan tiga orang warga Luwu Timur yang diduga teroris, Densus 88 Mabes Polri sebelumnya telah mangamankan seorang warga asal Magetan, Jawa Timur berinisial SF alias BX yang tengah mengikuti kegiatan Tadrib di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara

Kepala Desa Madani Juemin yang ikut mendampingi Densus 88 dalam penggeledahan di rumah terduga SA membenarkan bahwa salah satu warganya telah diamankan oleh Tim Densus 88 karena diduga ikut dalam jaringan teroris. (***)

ADVERTISEMENT