Kisah Sedih Kakek Doto, Sebatang Kara di Kalitata Malangke Barat Lutra, Dapat Bantuan Sembako dari Relawan Ansor NU Lutim

1282
Relawan Ansor Banser NU Luwu Timur saat memberi bantuan Paket Sembako kepada Kakek Doto, Senin 26 Juli 2020
ADVERTISEMENT

Luwu Utara–Kakek Doto (95) warga Desa Kalitata, Kecamatan Malangke Barat, Kabupaten Luwu Utara telah lama tinggal sebatang Kara di Gubuk Tua miliknya dan nampak sangat memprihatinkan.

Keadaan kakek yang berusia 95 Tahun tersebut diketahui ketika Relawan Ansor Banser NU Luwu Timur yang telah pulang dari Desa Cenning untuk menyalurkan paket sembako kepada warga yang terdampak banjir, pada Senin (26/7/20).

ADVERTISEMENT

Dalam Gubuk tua kakek Doto, nampak nasi yang telah basi, tempat air minum sudah berlumut, dapur yang tepat di samping kasur telah basah akibat air hujan yang masuk dari atap yang telah bocor-bocor.

Saat melintas di desa Kalitata, awalnya Pengurus Ansor NU merasa gubuk tersebut tak berpenghuni.

ADVERTISEMENT

“Mobil kami hentikan dan memperhatikan ke dalam gubuk ternyata ada penghuni, lalu kami turun dari mobil dan berikan 2 paket sembako kepada kakek Doto,” kata Budiman ketua Ansor Luwu Timur.

Melihat ada rombongan, tetangga kakek Doto kemudian menghampiri dan memberikan penjelasan bahwa kakek Doto hanya sebatang kara dan sudah tidak punya keluarga.

“Sendiri ji kasian tinggal dan tidak pernah dapat bantuan, anak-anaknya juga sudah meninggal,” kata tetangga kakek Doto.

Sementara, Kepala Desa Kalitata Basri, yang dihubungi Pewarta Koran SeruYA melalui WA mengatakan bahwa Kakek Doto masih punya keluarga.

“Rumah batu yang di samping gubuk Kakek doto itu adalah anaknya, ada juga anaknya di Dusun Mangkasa,” kata Basri.

Kepala Desa juga mengungkapkan jika ia pernah membujuk kakek Doto untuk tinggal bersama anaknya namun si kakek tetap tidak mau.

“Saya pernah bujuk dia agar tinggal sama anaknya yang di samping rumahnya dan juga yang di Dusun Mangkasa tapi dia tetap tidak mau, tapi tahun ini kakek Doto kita masukkan dalam daftar rehap rumah yang diprioritaskan,” ungkap pak Desa. (by)

ADVERTISEMENT