KORANSERUYA.COM–Kerangka mayat perempuan yang diduga diawetkan formalin yang ditemukan mengapung di Sungai Dusun Layar Putih, Desa Wara, Kecamatan Malangke Barat (Malbar) Luwu Utara, Sulsel, Sabtu (4/9/2021), sudah dievakuasi ke RSUD Andi Djemma Masamba.
Kuat dugaan kerangka mayat tersebut terbawa arus banjir di sungai karena kuburannya tergerus banjir hingga ditemukan warga mengapung di Sungai Layar Putih.
Informasi diperoleh KORAN SERUYA, kerangka mayat berjenis kelamin perempuan ini, pertama kali ditemukan seorang warga Tolemo, Kecamayan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu, sekitar pukul 08:00 Wita, Sabtu pagi.Desa Tolemo berbatasan langsung dengan Desa Wara, Malangke Barat.
Warga ini kemudian menyampaikan kepsda
Syamsul, warga Desa Wara soal kerangka mayat yang dilihatnya di sungai.
Syamsul kemudian menyampikan laporan adanya kerangka mayat di sungai kepada Abdul Muis, Warga Desa Wara, Malangke Barat.
Abdul Muis yang tidak lain mantan Anggota DPRD Luwu Utara ini, bersama lainnya mendatangi lokasi penemuan kerangka mayat di sungai.
Setelah mengecek keberadaan kerangka mayat tersebut, Abdul Muis kemudian melaporkan kepada pihak Kepolisian dan Pemerintah Kecamatan Malangke Barat untuk dilakukan evakuasi.
Kapolsek Malangke Barat, Iptu Abdul Latief bersama dengan Camat Malangke Barat, Sulpiadi mendatangi TKP penemuan kerangka mayat di Dusun Layar Putih, sekitar pukul 15:00 Wita, Sabtu sore.
Kerangka mayat yang diduga terseret arus sungai karena makamnya tergerus banjir kemudian dievakuasi melibatkan tim Basarnas, BPBD Luwu Utara, relawan PMI dan pihak kepolisian.
Sekitar pukul 17.00 Wita, kerangka mayat tersebut berhasil dievakuasi dari pinggir sungai ke jalan raya yang berjarak sekitar 300 meter, selanjutnya dilakukan pemeriksaan kerangka manusia dari luar oleh tim INAFIS Polres Luwu Utara.
Selanjutnya kerangka manusia tersebut dibawa langsung oleh tim Basarnas dan PMI ke RSUD Andi Djemma Masamba.
Kapolsek Malangke Barat, Iptu Abdul Latief, mengatakan, sesuai hasil olah TKP, kerangkat mayat yang diawetkan formalin tersebut diduga sudah lama dimakamkan.
Adapun kerangka mayat yang sebagian masih utuh itu mengapung dalam sungai, karena makamnya tergerus banjir.
Camat Malangke Barat, Sulpiadi saat dikonfirmasi KORAN SERUYA via ponselnya, membenarkan penemuan kerangka mayat tersebut. “Sudah kami evakuasi ke RSUD Andi Djemma bersama tim Inafis Polres Luwu Utara, Basarnas dan PMI,” kata Sulpiadi.
Menurut dia, kerangka mayat tersebut bukan warga desa Wara atau warga di sekitar lokasi penemuan kerangka mayat tersebut. Sebab, tidak ada warga yang melaporkan adanya kehilangan sanak keluarga.
Apalagi diduga kuat kerangka mayat tersebut sudah lama dikuburkan dengan cara diawetkan formalin sehingga sebagian masih utuh. Kerangka mayat tersebut berjenis kelamin perempuan.
Menurut Sulpiadi, pihaknya berkoodinasi dengan pemerintah kecamatan lainnya di Luwu Utara, terutama pemerintah kecamatan bertetangga dengan Malangke Barat karena dduga kerangka mayat yang diawetkan formalin tersebut sudah lama dikuburkan, namun terbawa arus banjir yang beberapa hari terakhir melanda sebagian wilayah di Luwu Utara.
Dikatakan Sulpiadi, pihaknya berkoordinasi dengan salah satu Kepala Dusun di Kecamatan Baebunta Selatan, tepatnya Dusun Suka Makmur, Desa Lembang-Lembang.
“Saya berkoordinasi dengan Ibu Dusun Suka Makmur karena di wilayahnya terdapat pemakaman khusus warga Nasrani terkait penemuan kerangka mayat ini. Sebab ditengarai kerangka mayat yang diawetkan formalin, berjenis kelamin perempuan berasal dari salah satu makam yang tergerus banjir di Dusun Suka Makmur,” katanya.
Tak hanya itu, Sulpiadi mengimbau warga yang kehilangan mayat keluarganya akibat kuburannya terkikis banjir di sekitar wilayah Malangke Barat, Malangke, Baebunta dan Baebunta Selatan, supaya berkoordinasi dengan Polres Luwu Utara. (***)