SERUYA-TV: Jika selama ini pengresmian fasilitas umum biasanya dilakukan oleh para pejabat pemerintahan, terutama kepala daerah. Namun berbeda yang terjadi di Dusun Kole, Desa Siteba, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan, peresmian jembatan gantung justru diresmikan marbot masjid.
Jembatan gantung yang diresmikan tersebut diberi nama Jembatan Gantung Merah Putih. Jembatan tersebut sebelumnya rusak akibat hantaman banjir, 22 September 2021 lalu. Kemudian jembatan dibangun kembali oleh Gabungan Pecinta Alam dan Relawan Kemanusiaan Luwu Raya.
Setelah pembangunan jembatan selesai, diadakan acara peresmian. Bukannya mengundang pejabat setempat meresmikannya, jembatan justru diresmikan
oleh Ambe Sallang, Marbot Masjid Baiturrahman Siteba. Peresmian jembatan ditandai pengguntingan pita.
Menariknya, pengguntingan pita peresmian jembatan gantung ini disaksikan oleh Danramil Walenrang, Agus Supriyono, Kepala Desa Siteba, Kepala Desa Buntu Awo, warga setempat dan para gabungan pecinta alam dan relawan kemanusiaan yang membangun kembali jembatan gantung tersebut.
Marbot Masjid Baiturrahman Siteba ini juga salah seorang korban banjir di Dusun Kole akibat meluapnya Sungai Makawa, 22 September lalu. Rumah Ambe Sallang tak luput dari amukan banjir hingga rata tanah.
Suaib Laibe, salah seorang relawan kemanusiaan Luwu Raya, mengatakan, Ambe Sallang diberi kesempatan meresmikan jembatan oleh Gabungan Pecinta Alam dan Relawan Kemanusiaan Luwu Raya, sebagai bentuk apresiasi para relawan terhadap korban banjir di Dusun Kole, Siteba.
Suaib yang juga pegiat pecinta alam berharap, dengan diresmikannya penggunaan jembatan gantung tersebut, dapat memulihkan kembali aktifitas warga, khususnya perputaran ekonomi dan pertanian mereka bisa normal kembali.
Jembatan gantung tersebut melintas di atas aliran Sungai Makawa, menghubungkan tiga desa di Kecamatan Walenrang Utara, yakni Desa Siteba, Desa Buntu Awo, dan Desa Limbong. Saat banjir lalu, jembatan tersebut ambruk dan rusak parah.
Jembatan gantung dengan bentangan 52 meter ini dibangun kembali oleh Gabungan Relawan Kemanusiaan Luwu Raya atas partisipasi dan sokongan dari berbagai orang baik yang mendonasikan sebagian rezekinya untuk pembangunan jembatan gantung tersebut.
Suaib Laibe menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu sehingga jembatan gantung tersebut bisa dibangun kembali dan difungsikan. (***)