KORANSERUYA.COM–Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo mulai membangun pusat kuliner dan cendramata di lahan eks Luwu Plaza, Jalan Andi Makkulau, kawasan pasar lama Palopo. PT Khanza selaku rekanan yang melaksanakan pembangunan proyek pusat kuliner dan cendramata mulai membersihkan lokasi yang akan dibanguni pusat kuliner dan cendramata Palopo.
Pusat kuliner dan cendramata Palopo tersebut, salah satu impian Walikota HM Judas Amir. Awal perencanaannya, Judas Amir menginginkan di lahan eks Luwu Plaza dibangun menara payung setinggi 99 meter. Menara payung tersebut ditargetkan jadi ikon kota Palopo.
Namun dalam perkembangannya, Pemerintah Kota Palopo membangun pusat kuliner dan cendramata, yang tetap memiliki menara. Cuma tinggi menara dikurangi jadi 33 meter, dan direncanakan dibangun di tengah pusat kuliner dan cendramata Palopo.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kota Palopo, Ibnu Rus, menjelaskan, sesuai perencanaan, pusat kuliner dan cendramata akan dibangun gedung berlantai 4. “Di tengahnya ada menara setinggi 33 meter. Gedung tersebut akan diisi tenant. Area bermain anak, cinderamata hingga makanan, dan lain-lain sebagai pusat perekonomian Palopo di masa depan,” urai Ibnu, saat menghadiri pembahasan APBD Pokok tahun anggaran 2022 di DPRD Palopo, baru-baru ini.
Menurut Ibnu, pembangunan pusat kuliner dan cendramata Palopo, termasuk menara ditaksir akan menghabiskan anggaran sekitar Rp91 miliar, dengan jangka waktu 3 kali penganggaran, tiga tahun multiyears melalui APBD Kota Palopo mulai tahun 2021 hingga 2023 mendatang.
Terkait keberadaan Kantor PT Pos Indonesia yang berada di sekitar lokasi pembangunan Pusat Kuliner dan Cendramata Palopo, Ibnu menyebutkan, bahwa Kantor Pos
dikeluarkan dari desain semula. Sebab, Kantor Pos Indonesia sebagai salah satu bangunan yang masuk cagar budaya, batal dipindahkan.
Sekedar diketahui, untuk penganggaran tahap kedua melalui APBD 2022 salah satu mega proyek Pemkot Palopo ini, hingga saat ini belum mendapat persetujuan Banggar DPRD Palopo. Pembahasannya masih alot di DPRD.
Banggar DPRD Palopo belum menyetujui dengan alasan belum adanya progres pengerjaan. Wakil Ketua DPRD Palopo, Irvan Majid mengatakan,
pihaknya akan mengkonsultasikannya dengan berbagai pihak terkait agar tidak muncul masalah di kemudian hari, terutama persoalan hukum. “Kita konsultasikan dulu, kita tidak ingin ada masalah dibelakang,” katanya.
Selain Pusat Kuliner dan Cenderamata, dua mega proyek lain milik Pemkot Palopo yang juga mendapat perhatian serius DPRD Palopo. Dua proyek tersebut, yakni
pembangunan arena road race dan Islamic Center, yang juga dianggarkan secara multiyears.
Kabid Anggaran BPKAD Palopo, Emil Nugraha, menjelaskan bahwa pola penganggaran tiga proyek multiyears milik Pemkot Palopo itu, yakni selama tiga tahun, mulai tahun 2021-2023. Untuk proyek Pusat Kuliner dan Cenderamata, kata dia, sudah 15 persen sudah cair. Progres pengerjaan sudah jalan.
Sementara proyek Islamic center sudah proses tender, jelas Emil, yang dianggarkan Rp15 miliar tahun 2021, dari total anggaran Rp50 miliar. Sedangkan, proyek arena roadrace juga masih proses, dan minggu ini baru akan tayang, dengan anggaran tahun 2021 sebesar Rp15 miliar, dari total Rp49 miliar yang akan dianggarkan tiga tahun.
Diketahui, penganggaran tiga proyek multi years itu akan dilakukan tiga tahun, mulai tahun 2021-2023. Untuk proyek arena roadrace, hingga saat ini belum tayang di laman LPSE. Anggaran tahun 2021 ini sebesar Rp15 miliar.
Untuk Proyek Taman Islamic Center Palopo, sementara proses tender. Anggaran tahun 2021 ini sebesar Rp15 miliar. Sedangkan proyek pembangunan Pusat Cenderamata, yang akan dibangun di eks Luwu Plaza, telah mencair 15 persen, dari total anggaran 2021 ini sebesar Rp30 miliar.
Sementara itu, Plt Kadis PUPR Kota Palopo, Hasrianto, pada kesempatan itu, mengaku optimis anggaran yang telah diplot dapat terserap sesuai target. “Kami optimis mampu menyerap 30 persen anggaran tahun 2021 ini,” tegasnya. (liq)