PALOPO–Polisi dari Polsek Wara Utara masih terus melakukan penyelidikan penemuan bayi laki-laki dalam kardus di Jalan Bitti, Kelurahan Balandai, Kecamatan Utara, Kota Palopo, Jumat (1/7/2022) lalu. Hingga Minggu (3/7/2022), pelaku pembuangan bayi tersebut belum terungkap.
Aparat kepolisian dari Polsek Wara Utara hingga kemarin, masih mengumpulkan data. Bahkan, Kapolsek Wara Utara, Ipda Achmad Madjid, mengaku masih mendalami kasus ini. “Kita masih melakukan proses lidik terhadap pelaku pembuang bayi di depan rumah warga,” kata Achmad.
Ipda Achmad mengakui jika hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan petunjuk pelaku pembuangan bayi. Motif pembuangan karena hasil hubungan gelap atau karena faktor ekonomi juga belum diketahui, masih dalam tahap penyelidikan.
“Kita akan sampaikan jika ada perkembangan terbaru. Pastinya, bayi itu dalam keadaan sehat dan kini dirawat warga yang menemukannya. Dugaan sementara elakunya sengaja membuang bayi dalam kardus di depan rumah warga, agar bisa ditemukan dan dirawat orang lain,” jelas Ipda Achmad.
Sementara itu, sejumlah warga di Jalan Bitti Balandai Palopo mengutuk pelaku yang tega membuang darah dagingnya. Warga menduga bayi malang tersebut diduga hasil hubungan gelap. Sehingga orangtuanya tega membuang buah hatinya.
“Tidak ada hatinya orang yang buang anaknya. Coba dia kasih ka supaya saya rawatki,” ujar salah seorang warga, Irna.
Adalah Marniani, 46 tahun, warga Jalan Bitti Balandai yang menemukan bayi malang itu. Bayi tersebut ditemukan dalam kardus depan rumahnya, Jumat (1/7/2022) dini hari lalu. Dia
menuturkan penemuan bayi tersebut bermula saat dirinya terbangun karena mendengar suara tangisan bayi, sekitar pukul 02.00 Wita.
Saat terbangung, ia sempat menduga tangisan tersebut merupakan tangisan bayi tetangganya. Ia mulai curiga pada saat tangisan bayi tidak kunjung berhenti. Ia pun memutuskan membangunkan orang di rumah, lalu mengecek teras dan sekitar rumahnya.
“Waktu saya dengar suara bayi saya kira anak tetangga yang memang sering menangis kalau malam, tapi kalau bayi tetangga itu menangis biasa ibunya akan bangun dan menyanyikan supaya tidur kembali,” ujarnya.
“Kami keliling sekitar rumah mencari tapi tidak menemukannya, nanti setelah mau masuk rumah saya kembali mengecek teras dan melihat ada kardus di atas meja dan ternyata di dalamnya ada bayi yang menangis tadi,” lanjut Marniani.
Saat ini bayi tersebut dirawat oleh Marniani. Saat ditemukan, bayi dalam keadaan sehat, bersih serta tali pusar telah dipotong dan diikat menggunakan kain.
“Waktu saya temukan, kardus tempat menaruh bayi itu dilapis dua, bayinya juga diselimuti pake sarung. Sepertinya bayi ini sudah dibersihkan dulu oleh orangtuanya baru dibawa dan disimpan di depan rumah,” aku Marniani.
Sementara itu, Linda, salah seorang warga Jalan Bitti Balandai, mengaku dirinya sempat mendengar suara motor, sekitar pukul 02:00 Jumat dini hari, atau beberapa saat sebelum bayi tersebut ditemukan dalam kardus di depan rumah Marniani.
Dia mengatakan, suara motor tersebut berasal dari motor Yamaha Vixoin, yang sempat mondar mandir. Kemudian berhenti beberapa saat lalu pergi lagi. “Sempat memang ada motor mondar mandir, dari suaranya sepertinya motor Vixion,” beber Linda.
“Saat itu saya ada di dalam rumah, terus motor itu sempat berhenti kemudian pergi, kemungkinan saat itu dia menyimpan bayinya,” lanjut Linda.
Namun pada saat itu Linda tidak keluar rumah mengecek hal itu. Lantaran ia sama sekali tidak punya kecurigaan. “Nanti setelah adanya penemuan bayi itu, saya menduga kalau pemotor itu pelakunya,” katanya. (ayb)