LUTIM — Bupati Luwu Timur, H. Budiman didampingi Sekretaris Daerah Lutim, H. Bahri Suli dan Kepala Bapelitbangda, Dohri As’ari, memimpin Rapat Koordinasi sekaligus memaparkan kebijakan penanggulangan kemiskinan daerah dan pemanfaatan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) Tahun 2021 sebagai acuan pelaksanaan program/kegiatan Tahun 2023, di Gedung Wanita Simpurusiang Malili, Kamis (29/12/2022).
Pada kesempatan ini, Budiman memaparkan terkait estimasi kemiskinan ekstrem Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), khususnya Kabupaten Luwu Timur dengan presentase penduduk miskin ekstrem Tahun 2021 sebanyak 1,66 persen atau 5.027 jiwa. Tahun 2022 menurun menjadi 0,45 persen atau 1.385 jiwa. “Data tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), di mana 13 dari 24 kabupaten/kota berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem termasuk, Luwu Timur,” jelas Budiman.
Budiman juga menyampaikan bahwa, berdasarkan data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Luwu, para kepala OPD dapat menjadikan hasil pendataan itu sebagai pedoman atau dasar dalam pemberian bantuan. “Seperti bantuan kelompok, pertanian, KUBE, perikanan, dan hibah,” tambahnya.
Menurutnya, arahan dan Kebijakan Pelaksanaan Program/kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2023, dalam pemanfaatan data P3KE itu, seluruh Kepala OPD, Camat dan Kepala Desa/Lurah ketika melaksanakan Program/kegiatan yang terkait dengan penanggulangan kemiskinan wajib menggunakan data P3KE sebagai acuan.
“Selain itu, sebelum menggunakan Data P3KE, Kepala OPD, Camat dan kepala Desa/Lurah wajib melakukan pengecekan dan validasi data di lapangan,” tandasnya. Terakhir, data P3KE yang diserahkan adalah data P3KE Desil 1 dengan jumlah 25.227 jiwa atau 4.559 Kartu Keluarga (KK). Hal itu, sejalan dengan jumlah penduduk miskin berdasarkan BPS tahun 2022 sebesar 6,81 % dari jumlah penduduk Lutim atau sebesar 20.890, yang dimaksudkan agar penanggulangan kemiskinan lebih fokus dengan anggaran yang ada.
“Kita berharap angka kemiskinan ini bisa berkurang dan mudah-mudahan bisa dibawah angka 6,81, tentu itu dapat diwujudkan jika kita bekerja dan berkolaborasi dengan baik serta saya mengimbau agar data ini betul-betul dijadikan acuan didalam pengambilan keputusan,” tutupnya. (rls/roy)