Muh Arfah Terpilih Ketua KKM, Bupati : Jangan Bawa ke Ranah Politik

89
ADVERTISEMENT

MALILI — Bupati Luwu Timur, H. Budiman menegaskan organisasi Kerukunan Keluarga Malili yang merupakan organisasi paguyuban tidak boleh dibawa ke ranah politik. Demikian disampaikannya saat membuka Musyawarah Besar (Mubes) Kerukunan Keluarga Malili (KKM), di Gedung Wanita Simpurusiang Malili, Sabtu (14/01/2023).

“Hendaknya organisasi kekeluargaan ini jangan dibawa keranah politik, agar organisasi ini bisa berjalan sesuai amanahnya,” kata H. Budiman. Menurut Bupati, organisasi terkadang pecah karena ada kepentingan didalamnya, apalagi jika dicampuri dengan kepentingan politik. Dikatakannya bahwa, boleh kita beda pilihan tapi masalah politik tidak boleh dibawa dalam organisasi ini, karena kalau itu terjadi, bisa jadi organisasi ini bubar ditengah jalan.

“Tidak apa-apa kita boleh beda pilihan, tetapi jangan dibawa dalam organisasi, Jangan karena beda pilihan politik, kita menjadi tidak rukun,” kata Bupati mewanti-wanti. Bupati berharap kepada segenap pengurus yang tergabung dalam KKM agar membuat program kerja yang dapat memberi manfaat besar meskipun program terkesan kecil. Tak hanya itu, dirinya juga mengajak untuk menjalin sinergiitas yang baik dalam upaya mendukung program pemerintah daerah.

“Saya hadir sebagai Bupati yang juga sebagai putra daerah berharap kehadiran organisasi ini dapat bersinergi untuk membangun daerah yang kita cintai ini,” ucapnya. Dirinya juga tak lupa menitip pesan kepada pengurus KKM agar merangkul dan menerima siapapun yang ingin bergabung dalam organisasi ini baik dari kalangan ASN maupun pengusaha sehingga semakin banyak yang bisa berbuat baik untuk daerah ini.

Pada mubes tersebut terpilih secara aklamasi adalah Muh Arfah. Ia menggantikan ketua sebelumnya, Andi Endhy B Shin Go. KKM awalnya merupakan wadah organisasi tempat berhimpunnya masyarakat yang berasal dari Malili yang berkedudukan di Sorowako. Dirinya pun mengulas balik sejarah berdirinya organisasi KKM, Ia menjelaskan bahwa, pendirian KKM diinisiasi oleh orang-orang tua Malili yang berdomisili di Sorowako diantaranya Ratna Ode dan Herman Ahir, namun waktu itu wadah ini hanya sebatas tempat silahturahmi dan berkumpul saja belum berbentuk organisasi. (rls/roy

ADVERTISEMENT