Telan Anggaran Rp 1,5 Milyar, Pasar Batusitanduk Luwu Belum Difungsikan, Pedagang Berjualan di Pinggir Jalan

442
Foto: Pasar rakyat Batusintaduk Luwu.
ADVERTISEMENT

BELOPA — Pasar rakyat Batusitanduk yang bertempat di Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu belum juga difungsikan. Dibangun dengan menelan anggaran Rp 1,5 Milyar dan telah rampung beberapa bulan lalu.

Terpantau para pedagang berjualan di pasar itu pasca direlokasi, terpaksa menjajakan jualannya di pinggir jalan hingga pinggir sungai Batusitanduk. Kondisi ini juga kerap kali menyebabkan kemacetan panjang, karena lokasinya berada persis di jalan poros trans Sulawesi.

ADVERTISEMENT

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Luwu, Ruslan pada Senin (1/4/2024) kepada Koran SeruYa membenarkan hal itu. Ia mengatakan kondisi pasar Batusitanduk masih terkendala pemindahan kios para pedagang.

“Memindahkan kios ke pasar baru tidak mudah, perlu dilakukan negosiasi kepada pedagang,” kata Ruslang.

ADVERTISEMENT

Hal demikian disebabkan karena sengketa lahan antar pedagang. Ruslang mengaku, sebab ada pihak yang mengaku punya hak tanah di atas bangunan pasar baru itu.

Sengketa itu sudah bergulir sejak bangunan pasar rampung dibangun beberapa bulan lalu. Bahkan, sampai hari ini Disdag Luwu belum menemukan solusi atas permasalahan tersebut.

“Kami sudah bertemu namun belum ada kesepakatan,” imbuh Ruslang.

Terpisah, anggota DPRD Luwu Ridwan Bakokang beberapa waktu lalu mengakatan, masalah ini seharusnya rampung. Seharusnya pasar juga sudah bisa difungsikan. “Bangunan baru yang menelan anggaran milyaran telah rampung tapi belum juga gunakan,” sesal Ridwan.

Sementara kondisi pasar relokasi sangat kumuh. Sampah yang dihasilkan oleh pedagang juga berbau tak sedap saat melintas, bahkan ada juga pedagang membuang sampah ke dalam sungai.

Legislator PDIP itu meminta Pj Bupati Luwu turun melakukan sidak pasar. Sampah yang dibuang ke sungai itu juga dinilai berdampak ke banjir. (mat)

ADVERTISEMENT