KEBIJAKAN moneter syariah menawarkan alternatif yang adil dan berkelanjutan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berbeda dengan kebijakan moneter konvensional yang bergantung pada bunga, ekonomi Islam fokus pada prinsip keadilan dan distribusi kekayaan yang merata, serta menghindari spekulasi.
Kebijakan moneter Islam bertujuan untuk menjaga perputaran sumber daya yang produktif, dengan fokus pada transaksi dan investasi yang memberi dampak positif pada sektor riil, bukan spekulasi yang merugikan. Dalam sistem ini, instrumen seperti mudharabah (kerjasama bagi hasil) dan musyarakah (joint venture) menggantikan bunga dengan pembagian keuntungan yang lebih adil.
Menurut Dr. Ahmad Syafii, seorang ahli ekonomi syariah, “Kebijakan moneter Islam memungkinkan distribusi kekayaan yang lebih adil dan berfokus pada produktivitas, bukan spekulasi.” Menurutnya, dengan prinsip-prinsip syariah yang dijalankan dalam kebijakan moneter, sistem ini tidak hanya memperkuat sektor ekonomi riil, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada instrumen spekulatif yang sering kali merugikan perekonomian.
Sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbanyak di dunia, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengadopsi kebijakan moneter syariah seutuhnya. Instrumen keuangan syariah yang berkembang pesat, seperti perbankan syariah dan pasar modal syariah, berpotensi memperkuat ekonomi riil dan usaha kecil menengah (UKM). Hal ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
Selain menghindari penggunaan bunga, kebijakan moneter Islam juga mendorong stabilitas nilai tukar mata uang dan mengurangi peredaran uang palsu. Hal ini memberikan rasa aman bagi masyarakat dan menciptakan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa sektor keuangan syariah di Indonesia terus berkembang, dengan aset perbankan syariah yang semakin meningkat. Melalui kebijakan moneter syariah, Indonesia bisa mencapai sistem perekonomian yang lebih stabil dan berkeadilan. Kebijakan moneter syariah diyakini dapat menciptakan masa depan Indonesia yang lebih makmur dan berkelanjutan, dengan distribusi kekayaan yang lebih merata dan mendorong kesejahteraan sosial. (*)
