Faktor Keamanan, Debat PSU Pilkada Palopo Digelar di Makassar

18
ADVERTISEMENT

MAKASSAR — Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan memutuskan menggelar debat kandidat pemungutan suara ulang (PSU) Pemilihan Wali Kota Palopo di Kota Makassar. Penetapan itu dilakukan dengan alasan Makassar lebif representatif ketimbang menggelar debat di Palopo, utamanya menyangkut keamanan. Memindahkan debat dari Palopo ke Makassar untuk mengantisipasi ancaman kericuhan antarpendukung pasangan calon saat debat berlangsung.

Komisioner KPU Sulsel, Hasruddin Husain mengatakan debat akan menjadi ajang bagi masing-masing pasangan calon untuk lebih menajamkan visi dan misi yang ditawarkan kepada calon pemilih. Pun, momentum itu menjadi waktu yang telat bagi masyarakat untuk lebih mengenal para calon kepala daerah dan menilai program kerja dalam lima tahun memimpin Kota Palopo.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, pihaknya telah memastikan pelaksanaan debat akan helat pada 17 Mei nanti atau sepekan sebelum hari pencoblosan. Hasruddin menilai, lokasi pelaksanaan yang telah disepakati yakni di Makassar. “Penetapan lokasi ini sudah kami diskusikan dengan teman-teman komisioner, termasuk dengan jajaran dari kepolisian,” kata Hasruddin dikutip dari Rakyatsulsel.com , Minggu (20/4/2025).

Pelaksanaan debat kandidat tersebut sesuai dengan amanat Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 13 Tahun 2024. Debat ini wajib diikuti empat pasangan calon. Adapun keempat pasangan tersebut yang akan beradu argumentasi adalah, Rahmat Masri Bandaso-Andi Tenri Karta, Putri Dakka-Haidir Basir, Farid Kasim Judas-Nurhaeni, dan Naili-Akhmad Syarifuddin.

ADVERTISEMENT

Menurut Hasruddin, pemindahan lokasi debat ke Makassar telah melalui serangkaian pertimbangan teknis dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Ia menambahkan, penetapan lokasi debat telah dikonsultasikan bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). “Juga serta jajaran KPU termasuk dari tingkat kota hingga provinsi. Hal ini sudah melalui pembahasan intensif,” imbuhnya.

Menurut Hasruddin, pemilihan Makassar sebagai tuan rumah didasarkan pada kesiapan fasilitas dan kelayakan lokasi untuk menggelar forum debat publik yang efektif dan representatif. Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan mengenai ancaman adanya riak-riak kericuhan bila debat digelar di Palopo. “Kota Makassar representatif dan lebih aman dibanding di Palopo. Ini bukan pertimbangan baru, tapi sudah kami kaji sejak jauh hari,” kata dia. (*)

ADVERTISEMENT