Video Cawalkot Diduga Fitnah Dinkes Palopo Dibahas di Rapat LKPj. Begini Penjelasannya…

5141
Pansus LKPj tengah membahas LKPj Walikota Palopo TA 2017 di ruang musyawarah DPRD, Kamis (3/5/18) malam. Giliran Dinkes, DKP dan Dinas Perdagangan menghadiri undangan Pansus. (ft/asmar)
ADVERTISEMENT

PALOPO — Beredar video salah satu calon Walikota Palopo inisial AS diduga telah memfitnah Dinas Kesehatan Palopo saat bertatap muka dengan masyarakat. Video tersebut beredar luas di dunia maya seperti Facebook dan WhatsApp, Kamis (3/5/18).

“Bayangkan, obat-obat yang lama, maupi kadaluarsa baru di drop ke Puskesmas. Bagaimana mau dikasi masyarakat, memangnya masyarakat mau dibunuh,” kata AS dalam video berdurasi 7 menit, 42 detik itu.

ADVERTISEMENT

BACA JUGA :Terbukti Potong Honor Honorer, Kadisdukcapil Salahkan Kepala Inspektorat. Nah, Lho !!!

Video itu langsung sampai ke telinga anggota DPRD Kota Palopo. Kebetulan, beberapa hari terakhir hingga malam hari, DPRD Kota Palopo dalam hal ini Panitia Khusus (Pansus) tengah membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota Palopo Tahun Anggaran 2017 bersama dengan OPD di Palopo. Kamis malam, giliran Dinkes, Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Perdagangan mendapat jadwal pembahasan LKPj.

ADVERTISEMENT

VIDEO KAMPANYE DIALOGIS CAWALKOT PALOPO NOMOR URUT 2, AKHMAD SYARIFUDDIN DAUD–

Di tengah pembahasan, Ketua Pansus, Alfri Jamil mempertanyakan video yang beredar tersebut. “Beredar video salah satu calon Walikota Palopo mengatakan bahwa obat yang akan kadaluarsa di drop ke puskesmas. Apakah itu betul,” kata Alfri dengan nada bertanya.

BACA JUGA :BREAKING NEWS: Panwaslu Palopo Surati KPU Minta Kaji dan Teliti Kembali Pencalonan OME, Ini Alasannya

Menanggapi hal itu, Kadinkes Palopo, dr Ishaq Iskandar menjelaskan untuk penyaluran obat-obatan melalui proses yang panjang. Obat yang tidak lama lagi masa kadaluarsanya tidak akan di drop ke puskesmas. “Kalaupun misalkan ada yang kadaluarsa, salah satu efeknya adalah meninggal. Sejauh ini tidak ada yang meninggal karena obat kadaluarsa. Masyarakat juga sudah cerdas, mereka tidak akan konsumsi obat yang kadaluarsa,” jelas dr Ishaq. (SIMAK VIDEONYA DIATAS).

(asm)

ADVERTISEMENT