LUWU – Memperingati Hari Kakao Nasional, PT Mars Symbioscience Indonesia menggelar media visit ke tiga daerah di Sulsel, Rabu (26/9/2018).
Kegiatan yang diikuti 15 awak media dari Kota Makassar dan Luwu Raya ini, bertujuan untuk memberikan pengalaman secara langsung, terkait kondisi lapangan industri kakao.
Rombongan berangkat dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar sekitar pukul 07.40 Wita. Kemudian tiba di Bandar Udara Lagaligo, Kecamatan Bua, sekira 10 kilometer dari Kota Palopo.
“Nanti teman-teman akan belajar menjadi petani kakao. Kita juga bakal mengunjungi Cocoa Doctor dan berdiskusi langsung dengan petani muda,” kata Corporate Affairs Manager PT Mars Symbioscience Indonesia, Mohammad Khomeiny.
PT. Mars Indonesia mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 1996. Perusahaan bertaraf internasional ini merupakan pabrik pengolahan kakao pertama di Sulawesi. Pabrik ini memproses 23.000 ton biji kakao setiap tahun menjadi lemak kakao, bubuk kakao dan pasta kakao.
Sulsel ini tepatnya di Luwu dan Luwu Timur terdapat pabrik kakao milik PT Mars. Khusus di Luwu Timur pabrik kakao berada di Wotu. Sementara di Luwu pabriknya berada di Noling.
Olahan kakao dari Luwu Raya ini menghasilkan berbagai produk ternama. Salah satunya yang paling dikenal adalah Snickers.
“Olahan kakao ini menghasilkan berbagai produk ternama, salah satunya adalah cokelat Snickers”, jelas Rison, karyawan PT. Mars. Jadi warga Luwu patut berbangga karena produk yang telah mendunia ini juga merupakan olahan dari hasil pertanian daerah sendiri.
Untuk itu, secara khusus PT. Mars memberikan pembinaan kepada petani-petani di Luwu Raya agar menghasilkan kakao yang berkualitas demi menghasilkan produk yang unggul.
Media visit ini akan berlangsung selama 3 hari dengan tujuan untuk memberikan pengalaman di lapangan terkait industri kakao yang dimulai dari Luwu dan berlanjut ke Luwu Timur.
Mohammad Khomeiny menambahkan bahwa melalui media visit ini nantinya kita bisa membandingkan antara petani yang terlatih dengan yang tidak.
“Melalui media visit ini nantinya kita bisa membandingkan antara bad farmer dengan good farmer”, jelasnya.
Kunjungan pertama pun dilakukan di Perkebunan Kakao milik petani Desa Bulolondong Kecamatan Lamasi Timur Kabupaten Luwu. (ama/liq)