MASAMBA — Meninggalnya Ahmad Dandi (21) warga Desa Mappedeceng, Kecamatan Mappedeceng, Luwu Utara, yang ditemukan mengambang di Bendungan Baliase, Senin (14/01/2019) sore, hingga kini masih menjadi misteri. Informasi terakhir, korban terjun ke bendungan lantaran diburu oleh aparat Polres Luwu Utara. Dandi diketahui terlibat dalam tawuran antar kampung beberapa waktu lalu dan menjadi DPO Polres Luwu Utara.
BACA JUGA : VIDEO : Pengakuan Kakak Dandi, Warga Lutra yang Ditemukan Tewas di Bendungan : Saya Dengar Suara Tembakan
Pengakuan kakak korban bernama Mirna, menyebutkan dirinya mendengar suara tembakan sesaat setelah polisi mendatangi rumahnya untuk mencari adiknya. Makanya, ia menduga adiknya meninggal karena ditembak aparat keamanan. Petugas kepolisian pun yang dimintai keterangan enggan menjelaskan penyebab kematian korban.
BACA JUGA : Dikabarkan Hilang Dua hari, Warga Luwu Utara Ditemukan Tewas di Bendung Baliase
Aktivis Pemuda Luwu Utara, Hasbudi, mengatakan, usai pemakaman pihaknya akan mempertanyakan meninggalnya korban ke Polres Luwu Utara. ” Kami akan datang untuk meminta kejelasan penyebab kematian rekan kami,” katanya saat dimintai tanggapannya. Dia mendesak kepada Polda Sulsel untuk turun tangan guna menuntaskan masalah ini.
Apalagi, jika memang benar ada kelalaian dari personil Polres Luwu Utara hingga korban meninggal. ” Kami meminta anggota Polres Luwu Utara yang melakukan penangkapan agar segera diproses. Polda Sulsel harus turun tangan karena ini menyangkut kemanusiaan,” tegas mantan Ketua Himpunan Kerukunan Mahasiswa (Hikma) Luwu Utara ini. (has)