PALOPO — Presiden RI, Joko Widodo menetapkan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara (PPU) sebagai ibukota negara menggantikan Jakarta.
Kedua kabupaten di provinsi Kalimantan Timur ini banyak dihuni perantau asal Bugis dan Makassar.
Bahkan, Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Ir H Hamdan, diketahui merupakan putra asli Luwu kelahiran Palopo.
Ayahnya bernama H Sampe Bin Ledan. Mantan kepala SD di Padang Sappa. Sedangkan ibunya Hj Jaenah asal Bastem.
Hamdam menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMA 1 Palopo angkatan 84.
” Beliau senior saya di SMA 1 Palopo. Saya alumni 85, Pak Hamdam alumni 84,” kata Ketua IKA SMA 1 Palopo, Hamzah Jalante.
Setelah tamat di SMA 1 Palopo, Hamdam diterima sebagai mahasiswa di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar Fakultas Teknik.
” Saya besar di Padang Sappa. Awal mula keberadaan saya di Kaltim karena penugasan sebagai Konsultan Manager Teknik Kabupaten. Saya pendamping program P3DT,” katanya saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (27/08/2019) pagi.
P3DT merupakan salah satu program Kementrian Desa untuk daerah atau kabupaten tertinggal di Indonesia. ” Saya tujuh tahun sebagai pendamping. Lalu terjun ke dunia politik,” katanya.
Nasib baik berpihak kepadanya. Berkat kedekatannya dengan masyarakat saat menjadi pendamping, Hamdam terpilih menjadi anggota DPRD Penajam Paser Utara selama dua periode.
Ia juga tercatat sebagai Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Penajam Paser Utara. Melihat potensinya, Hamdam dipinang sebagai calon wakil bupati oleh Abdul Gafur Mas’ud (AGM) untuk maju di pilkada PPU 2018 silam.
Pasangan ini dinyatakan sebagai pemenang dengan perolehan 37.445 suara. Keduanya dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Penajam Paser Utara periode 2018-2023 pada 19 September 2018 lalu.
Juli 2019 lalu, Hamdam juga dilantik sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) Kabupaten PPU.
Pelantikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia yang juga Ketua Umum IKA Unhas, Jusuf Kalla di Istana Wapres. (adn)
