PALOPO–Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) kota Palopo menggelar rapat tertutup, Senin (23/3).
Tim yang dikepalai Sekda Firmanza DP itu selain mengatur siasat memberangus mata rantai virus Corona yang menjadi momok dunia saat ini, GTPPC juga mengeluarkan sejumlah program kerja jangka pendek dan aksi nyata terkait tugas yang mereka pikul.
Juru Bicara Covid-19 Palopo, DR dr Ishak Iskandar MKes, yang namanya langsung tenar di mass media dalam sepekan terakhir ini mengatakan, jumlah Orang dalam Pengawasan (ODP) di Palopo bertambah dari 15 menjadi 18 orang. Sedangkan Pasien dalam Pengawasan (PDP) nihil. Hanya saja ia enggan menyebut siapa dan darimana saja 3 nama tambahan tersebut, dengan alasan Protokol-nya seperti itu, demi menjaga privasi pihak-pihak yang masuk kategori ODP.
“Mereka (yang ODP) seperti biasa sesuai Protokol harus dipantau selama 14 hari ke depan,” kata dr Ishak.
Ia juga menyebut, hasil rapat GTPPC tadi bahwa Protokol atau SOP gugus tugas semuanya nantinya harus dibuat, Alat Pelindung Diri (ADP) harus lengkap dan banyak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes), kemudian tim harus membuat laporan terstruktur & skrining lengkap, berikut alur pelayanannya dan rujukan di-fixkan, kata Jubir lewat pesan daring WhatsApp, Senin 23 Maret 2020.
Dalam kesempatan itu, Tim GTPPC kota Palopo juga membahas peta persebaran Covid-19 yang dirilis GTPPC Provinsi Sulsel dimana kabupaten Sinjai melejit menjadi kab/kota yang memiliki ODP terbanyak yakni 24 orang ODP. Sedangkan kota Palopo dengan 17 ODP berada di urutan kedua dan ODP ketiga terbanyak dicatatkan oleh kabupaten Wajo, yang juga daerah tetangga kabupaten Luwu.
Total ODP di Sulsel sebanyak 105 orang, dan 28 orang PDP.
Berikut data lengkap sebarannya:
(iys)
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes: 021-5210411 atau kontak ke nomor 0812-1212-3119.