LUWU — Anggota DPRD Luwu Fraksi PDI Perjuangan, Ridwan Bakokang, gelar reses sidang masa sidang III di Desa Karatuan, dan sejumlah Desa lainnya di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu. Rabu, (9/6/2020).
Kekinian resesnya beda dengan reses sebelumnya, kali ini dirangkai kunjungan kerja dan temu konstituen dalam rangka menyerap langsung aspirasi dari masyarakat.
Ridwan bakokang, legislator muda itu berkunjung langsung tatap muka dengan masyarakat diselah aktivitas mereka guna mendengar langsung keluhan masyarakat memantau situasi serta melihat kondisi akses , infrakstruktur fisik dan pelayanan disetiap desa yang yang ada di Kecamatan Bastem dan Bastem Utara.
“Apa menjadi keluhan masyarakat sekaitan dengan pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan dan pemerintahan dan pelayanan lainnya akan kami teruskan sebagai laporan hasil reses dan bahan untuk memanggil dinas-dinas terkait untuk menindak lanjuti keluhan bapak ibu sekalian,” ujar Ridwan Bakokang.
![](https://koranseruya.com/wp-content/uploads/2025/01/IMG-20250116-WA0025.jpg)
Bahkan kata Ridwan, termasuk infrastruktur jalan utamanya, jalan yang telah menjadi kewenangan pemerintah provinsi yang di lewati antara Desa Bonglo dan Karatuan.
“Ternyata banyak titik-titik yang tertutup longsor, padahal beberapa bulan yang lalu saya sempat menyampaikan kondisi jalan dari latuppa yang banyak mengalami longsor ke staf ahli gubernur, dan telah diperbaiki, namun karna tidak ada aduan yang saya terima sehingga efektifitas jalan poros kemari justru luput dari perhatia, aduan masyarakat sangat berguna dalam mengawasi setiap tahapan dan proses pengerjaan peningkatan infrastruktur,” jelasnya.
Aspirasi lain masyarakat yang diterima yakni, akses jalan tani untuk mempermudah akses menuju lokasi garapan pertanian. Masalah klasik lainnya fasilitas pendidikan terutama guru di beberapa sekolah yang menggantungkan aktifitas belajar-mengajar dari guru honorer. Bahkan beberapa guru honorer pun menurut mereka tidak lagi proaktif menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.
“Kasihan anak-anak kami, mereka tiap hari pergi sekolah namun lebih sering tidak belajar karna tidak ada katanya guru yang mengajar. Padahal guru honorer di sekolah ini cukup banyak terdaftar, sehingga anak-anak kami yang sudah selesai kuliah mau daftar jadi tenaga honorer di sekolah, namun kata kepala sekolah sudah penuh gurunya,” ungkap salah seorang warga Desa Karatuan.
Tidak sampai disini, kunjungan akan dilanjutkan ke desa lainnya yang ada di Kecamatan Bastem dan Bastem Utara. (Mat)