PALOPO–Jalan poros Palopo-Toraja Utara yang terputus akibat longsor di KM 24 Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, terputus total. Ruas jalan amblas sepanjang sekitar 100-an meter. Kondisi ini tidak bisa dilintasi kendaraan baik roda dua dan empat.
Namun, bagi warga yang hendak pulang ke Palopo dari Tana Toraja, atau sebaliknya hendak ke Toraja dari Palopo, ada jalan alternatif.
Jalan alternatif ini ada dua pilihan. Jalur alternatif pertama melewati Lili’ Kira tembus wilayah Batusintanduk, Walenrang.
Jalan alternatif kedua melintasi Wilayah Sangkaropi’ tembus Batusintanduk.
Khusus rute Lili’ Kira tembus Batusi anduk tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Jarak sekitar 50 Km.
Sedangkan jalur Sangkaropi tembus Batusintanduk bisa lintasi kendaraan roda empat. Jaraknya sekitar 60 Km.
Rute pertama, jika melintasi wilayah Batusitanduk-, rutenya dari Batusitanduk-Simbuang Desa Ilan Batu- Jembatan Simbuang belok kiri arah PLTH- Lembang Lili kira’- belok kiri Lembang Tandung Nanggala Trans Sulawesi.
Sedangkan rute Sangkaropi’ melewati
Batusitanduk-Simbuang Desa Ilan Batu jembatan Simbuang lurus- Lembang Sangkaropi’- Poros Sa”dan Rantepao.
Abner Pasalli Kambatu, PNS asal Torut yang tinggal di Kota Palopo, mengaku kewalahan karena amblasnya jalur Palopo-Torut karena dirinya bolak balik lantaran bekerja di Torut dan tinggal di Palopo.
“Untung saja ada jalan alternatif lewat Batusitanduk. Kondisi jalannya memang belum diaspal dan sangat memprihatinkan, tapi jalan ini satu-satunya jalur alternatif ke Toraja atau sebaliknya ke Palopo,” kata Abner, Sabtu (27/6/2020).
Abner mengakui, jalan ini mulai ramai dilalui warga akibat terputus jalan poros Palopo-Torut akibat longsor. (Tari)
