PALOPO–Dalam memperingati Hari Pahlawan, tepatnya pada 10 November 2020 ini, kader Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) menggelar Deklarasi Gerakan Aktivis Mahasiswa Cabang Luwu Raya tepatnya di pertigaan jalan depan Taman I LOVE Kota Palopo, Jalan Jenderal Sudirman Kel. Binturu, Wara Palopo, Selasa, 10 November 2020.
Dalam pernyataan Panglima GAM, Muhammad Ilyas terkait Deklarasi Gerakan Aktivis Mahasiswa Cabang Luwu Raya, Pangbes GAM menyatakan bahwa, Deklarasi yang dilaksanakan oleh seluruh Kader GAM di Luwu Raya dalam momentum hari Pahlawan ini sebagai bentuk dan upaya Pengurus Pusat GAM dalam melebarkan sayap organisasi di setiap daerah atau wilayah yang ada di Indonesia, termasuk Palopo.
“GAM berdiri di Sulawesi Selatan, Kota Makassar sejak 30 Desember 2012 (D/30/D/GAM) lalu, dan gerakan-gerakan moral seperti GAM dilakukan sebagai ultimatum terhadap penguasa yang dzolim terhadap rakyat. Sebab dalam prinsip kami di GAM, ‘Demokrasi Kerakyatan’ adalah tawaran tetap GAM dan penindasan adalah musuh abadi GAM,” ucap Ilyas.
Lanjut dia, “saya berharap kepada seluruh Pengurus Cabang GAM agar proaktif, progressif dan kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang sifatnya menjajah rakyat dan mementingkan kelompok dan pribadinya sendiri.”
Sementara itu Muh Ardianto Palla, yang akrab disapa Apet, yang diberikan mandat oleh Panglima Besar Gerakan Aktivis Mahasiswa sebagai Panglima Cabang Luwu Raya sekaligus sebagai Jenderal Lapangan dalam aksi demonstrasi tersebut mengatakan, di Hari Pahlawan ini, Gerakan Aktivis Mahasiswa Cab Luwu Raya mendeklarasikan dirinya, bahwa kini kami telah hadir di Luwu Raya.
” Deklarasi Gerakan Aktivis Mahasiswa Cab Luwu Raya di momentum Hari Pahlawan ini agar para kader GAM yang ada Luwu Raya, bermentalkan dan berjiwa seperti para pejuang yang ada di negeri ini yang telah gugur meraih Kemerdekaan Republik Indonesia dan siap mengawal di setiap kebijakan 4 kepala Pemerintahan Daerah yang ada di Luwu Raya jika tidak berpihak kepada rakyat, dan tetap akan berpedoman kepada cita-cita Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM), Demokrasi Kerakyatan adalah harga mati, dan penindasan adalah musuh abadi GAM,” ucap Apet saat berorasi.
Dalam deklarasi tersebut, GAM Luwu Raya menghentikan sebuah mobil tronton untuk dijadikan sebagai panggung orasi dengan membawa isu Nasional, “INDONESIA DARURAT PEMIMPIN” dan membawa 2 tuntutan yakni:
1. Mendesak Jokowido-Ma’ruf untuk mundur dari jabatannya.
2. Mendesak Kapolri Idham Asis segera membebaskan mahasiswa yang ditangkap dalam aksi unjuk rasa menyikapi UU Cipta Kerja OMNIBUS LAW beberapa waktu lalu. (iys)