Idih! Ada Aliran Sesat di Kota Palopo, Anehnya Korban Mahasiswi IAIN “Dibaptis” Secara Virtual

5574
ADVERTISEMENT

PALOPO–Kasus dugaan aliran sesat bikin heboh warga kota idaman, Palopo.

Korbannya adalah perempuan yang sementara menimba ilmu di IAIN Palopo.

ADVERTISEMENT

Menurut Kepala Kementerian Agama Kota Palopo, Dr HM Rusydi Hasyim, kasus ini bermula saat sang mahasiswi tersebut diajak oleh salah satu guru di SMPN 8 Palopo seperti laporan beberapa pihak kepada dirinya, beberapa waktu lalu.

Mendapat laporan soal adanya dugaan aliran sesat, saya pun mendengarkan keterangan pihak lain. “Kami sudah menindaklanjuti laporan itu dengan menggelar rapat dan mengundang beberapa unsur terkait, yakni Kesbangpol dan MUI,” ucap Rusydi, Sabtu (14/11).

ADVERTISEMENT

“Tapi sebelum Jumat saya sudah dapat keterangan dari yang bersangkutan atau mahasiswa, sebagai klarifikasi dan informasi awal,” kata dia, Kamis lalu.

Ia menceritakan jika pada Kamis (12/11/2020), Kemenag Palopo itu menerima laporan dari guru SMPN 8 Palopo.

Laporan dugaan aliran sesat menyebutkan ada yang mencoba menyebarkan paham berbeda dengan paham yang sudah ada selama ini.

“Kami gelar rapat dan mendengarkan informasi dari pihak-pihak, seperti SMPN 8 Palopo, Rektorat IAIN Palopo, Dinas Pendidikan serta meminta keterangan Kasat Intel, Kasi Bimas Islam, dan Ketua MUI,” bebernya.

Hasil pertemuan, Kemenag akan mengeluarkan surat atau rekomendasi ke Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan (Bakor Pakem) Kejaksaan Negeri Palopo guna menangani kasus ini.

“Kita akan bersurat berdasarkan pertemuan kemarin dan informasi awal yang kami terima ke Bakor Pakem Kejaksaan. Karena Bakor Pakem yang berhak menangani ini kasus, memanggil yang bersangkutan atau terduga untuk dimintai keterangan,” katanya, melansir Tribun.

Kronologi Aliran Sesat Menimpa Mahasiswi IAIN Palopo: 

Saat itu sang mahasiswi sedang ikut praktik kerja lapangan (PKL) di SMPN 8 Palopo.

“Dia sementara PKL di SMPN 8 Palopo, yang membimbing mahasiswa ini merupakan guru matematika di SMPN 8 Palopo yaitu ibu Hasna,” ungkap Kemenag.

Guru tersebut (Hasna) mengajak mahasiswi itu berkunjung ke rumahnya.

“Mahasiswa PKL ini diajak untuk makam kapurung di kediamannya (Hasna) dan ternyata sesampainya di rumah ibu itu, dia “dibaiat” oleh sang suaminya, yakni Pak Hasbi,” katanya.

“Ia sudah beberapa kali ke rumahnya dan mahasiswi tersebut dibaiat dengan disaksikan oleh “Sang Ketua Airan Sesat” secara virtual dengan janji tiga poin,” imbuhnya.

“Namun aliran ini belum diketahui secara pasti, tapi sudah mengarahkan mahasiswa tersebut ke salah satu paham yang bertentangan dengan agamanya,” jelas Rusydi.

Dalam proses baiat, mahasiswi mengucapkan kata-kata : “BAHWA TIDAK ADA TUAN YANG SAYA PATUHI KEHENDAK DAN PERINTAH-NYA SELAIN TUAN SEMESTA ALAM TUAN YANG MAHA ESA”

“BAHWA MESIAS ADALAH SAKSI TUAN SEMESTA ALAM UNTUK MENGGENAPI SEGALA KEHENDAK DAN PERINTAH-NYA BAGI UMAT MANUSIA”

“DI BAWA BIMBINGAN SAKSI-SAKSI TUAN SEMESTA ALAM SAYA SANGGUP BERKORBAN HARTA DAN DIRI SAYA DALAM MEWUJUDKAN KEHENDAK DAN RENCANA TUAN SEMESTA ALAM YANG AKAN MENJADIKAN KEHIDUPAN DAMAI SEJAHTERA DI MUKA BUMI”

(iys)

ADVERTISEMENT