Di Hari Peringatan HJL/HPRL, IDP: Luwu Raya Bersinergi Tanpa Batas

64
ADVERTISEMENT

MASAMBA–Peringatan Hari Jadi Tana Luwu (HJL) ke 753 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-75. Dalam sambutanya Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menegaskan, empat komponen pemerintah daerah di Luwu Raya menjunjung sinergitas, mewujudkan Luwu aman dan damain.

Perayaan peringatan HJL/HPRL yang dipusatkan di Kantor Bupati Luwu Utara berlangsung lancar, dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, anggota DPRD Prov, perwakilan pimpinan kepala daerah yang ada ditana Luwu, forkopimda Luwu Utara, hingga sejumlah tokoh adat.

ADVERTISEMENT

Dalam sambutanya, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani (IDP) menyampaikan, empat komponen pemerintahan di tanah Luwu, yakni perintahan Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Luwu Utara, dan Luwu Timur, selalu menjunjung sinergitas dalam melayani masyarakat.

“Tema HJL dan HPRL kali ini, adalah sinergi tanah Luwu aman dan sehat. Bersinergi tanpa batas menciptaprakan rasa aman, dari berbagai hal dan bersinergi sehat. Aplagi kita saat ini masih dalam situasi pandemi, sinergitas sangat dibutuhkan untuk memutus matarantai virus covid-19 ini,” kata Indah, Sabtu (23/01/2021).

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan, di Tana Luwu ini ada tiga simbol yang menjadi pegangan di setiap daerah yang ada di Luwu Raya. Simbol payung, badik dan simbol pohon sagu. Simbol payung menggambarkan, bagaimana pemerintah melindungi masyarakatnya.

“Saat musim hujan, pemerintah wajib memastikan warganta tidak kehujanan, saat musim panaspun masyarakat kita tidak kepanasan. Dan paling penting juga, dimasa paceklik tak ada masyarakat kita yang kelaparan,” tutur Bupati perempuan pertama di Sulsel itu.

” Simbol badik sendiri terkandung nilai kesatria yang menjunjung harkat, martabat dan harga diri. Sedangkan pohon sagu melambangkan, ketersediaan pangan yang melimpah,” sambung Indah.

Momentum peringatan HJL/HPRL ini kata Indah, diharapkan seluruh masyarakat Luwu bisa mengambil pelajaran dan mencontoh semangat para pejuang yang berjuang mempertahankan Tana Luwu.

Dalam pelaksanaan HPRL/HJL ini, juga diberlakukan protokol kesehatan yang ketat, bahkan semua tamu undangan menyertakan surat keterangan bebas Covid-19.

(*/byu)

ADVERTISEMENT