BELOPA — Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, masuk dalam kategori zona rawan konflik di gelaran Pemilukada. Hal tersebut diungkap oleh Bawaslu RI dalam forum pertemuan yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, 26 Agustus lalu.
Menindaki hal itu. Guna mencegah dan mengantisipasi konflik Pemilukada, Bawaslu Luwu menggelar sosialisasi pengawasan tatap muka bersama unsur TNI-Polri, Kejaksaan Negeri, Kesbangpol, Satpol PP, Kominfo, para Camat, para Pimpinan Pondok Pesantren dan para Tokoh Pemuda dan Masyarakat.
Anggota Bawaslu Luwu, Wahyu Derajat mengatakan, rapat tatap muka ini berkaitan dengan Pemetaan Kerawanan Pemilukada atau PKP. “Bahwa kabupaten Luwu masuk dalam kategori rawan tinggi di Sulsel yang dirilis Bawaslu RI berdasarkan 61 indikator terkait,” ungkap Wahyu, dalam rapat PKP yang berlangsung di Hotel Borneo, Belopa, Kamis (5/9/2024).
Wahyu menambahkan, forum seperti ini adalah salahsatu langkah efektif sebagai sarana dialog dan diskusi bersama kelompok dan stakeholder terkait. Tujuannya, sebagai input sekaligus output dalam menyusun langkah taktis menghadapi tahapan kampanye pasangan calon (paslon) bupati dan calon wakil bupati. Pungut hitung dan rekap sampai penetapan kepala daerah terpilih.
Bawaslu Luwu juga mengundang Komisioner KPU Provinsi Sulsel, Divisi Hukum dan Pengawasan, Dr Upi Hastati sebagai narasumber dalam pelaksanaan rapat PKP itu. (rls)