Begini Kisah Heroik Kosmos Selamatkan Puluhan Nyawa di Gereja Katedral Makassar, Tubuh Terluka Lari Masuk Gereja Usai Cegat Bomber

935
Kondisi Kosmos, penjaga Gereja Katedral Makassar yang dirawat di RS Bhayangkara. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT

MAKASSAR–Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan rasa terima kasih kepada seorang satpam Katedral Makassar bernama Kosmos (52). Aksi heroik Kosmos telah menyelamatkan banyak jemaat dari ledakan bom dari insiden bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Hingga Senin (29/3/2021), Kosmos masih terbaring lemah di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar. Pria yang kesehariannya berjaga di Gereja Katedral Makassar ini dirawat dan ditempatkan di ruang perawatan Manyar nomor 6. Kosmos terlihat terbaring lemah dengan diperban karena luka bakar di wajah, tangan hingga badan.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini, Kosmos masih dalam tahap perawatan. Dia mengalami luka bakar dan memerlukan perawatan intensif.

Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, aksi heroik Kosmos telah menyelamatkan banyak jemaat dari ledakan bom. “Tindakannya telah menyelamatkan masyarakat dan jemaat lain. Kami merasa prihatin sekarang sedang dirawat di rumah sakit polri karena lukanya dan semoga lekas sembuh,” tutur Sigit.

ADVERTISEMENT

Diketahui, Kosmos melakukan aksi heroik menahan dua bomber bunuh diri di depan Gereja Katedral. Dia bahkan rela mengorbankan raganya yang mengalami luka bakar akibat bom itu. Beruntung Kosmos tidak tewas.

Berkat keberaniannya itu, Kosmos menyelamatkan puluhan jemaat gereja yang masih berada di dalam usai misa. “Pak Kosmos orang yang turut berjasa mengamankan Gereja Katedral. Dia mengadang pelaku untuk masuk ke dalam,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Sulpan di Makassar, Senin (29/3/2020).

“Kita sudah memberikan perawatan terbaik. Dan juga janji pemerintah akan melakukan penanganan terbaik tanpa membebani korban biaya. Jadi negara yang menanggung semuanya,” lanjut Zulpan.

AWALNYA CURIGA

Sementara itu, dilansir dari Kumparan.com, Pastur Kepala Gereja Katedral Wilhelmus Tulak mengatakan, Kosmos mencegat dua pelaku karena dari awal curiga dengan gerak-geriknya.

“Yang tahan langsung pelaku masuk ke gereja ialah Kosmos,” kata Wilhelmus saat dikonfirmasi.

Dia menceritakan, peristiwa bom bunuh diri itu terjadi saat jemaat melaksanakan ibadah Minggu Palma sebelum Paskah. Kala itu, Kosmos sementara berjaga di parkiran dan melihat pemotor dengan gelagat mencurigakan singgah di depan gerbang sebelah utara gereja.

Tak lama kemudian, pemotor pelaku bom bunuh diri ini merangsek atau berpindah ke gerbang bagian selatan. Saat hendak masuk ke gereja, pelaku tersebut langsung diadang oleh Kosmos. Dan terjadilah aksi bom bunuh diri.

Suasana pengamanan di depan Gereja Katedral Makassar, Seluawesi Selatan, usai kejadian bom bunuh diri, Senin (29/3). Foto: Dok. Istimewa

“Jadi saat sementara jemaat beribadah, ia melihat pelaku di gerbang utara. Kosmos sejak itu sudah amati dan curiga. Karena mungkin pelaku menganggap jika gerbang utara jauh dari gereja, sehingga pergi ke gerbang sebelah selatan. Nah, Kosmos pun ketemu di gerbang selatan. Dia pun tahan pelaku, di situlah langsung meledak,” bebernya.

Setelah bom tersebut meledak, Kosmos langsung masuk ke dalam gereja dengan kondisi penuh luka bakar menyampaikan ke Wilhelmus.
“Setelah ledakan, Kosmos masuk ke gereja ketemu dengan saya, sampaikan jika dia yang tahan pelaku. Rambutnya Kosmos itu sempat terbakar, sudah keriting. Muka juga bengkak dan merah karena terbakar,” ucap dia.

“(Tindakannya) telah menyelamatkan masyarakat dan jemaat lain. Kami merasa prihatin sekarang sedang dirawat di rumah sakit polri karena lukanya dan semoga lekas sembuh,” tutur Sigit. (***)

ADVERTISEMENT