PALOPO–Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo tengah menjajaki kerjasama dengan sejumlah investor terkait pengelolaan Pusat Kuliner dan Menara Payung Palopo. Hingga saat ini, ada dua investor yang tertarik mengelola aset milik Pemkot Palopo itu.
Kedua investor tersebut, yaikni PT Niviron Manunggal dan PT Rangga Pratiwi Reski.
“Kedua investor ini sudah mengajukan proposal permohonan pengelolaan ke Pemkot Palopo. Namun sejauh ini, kita masih menjajaki kerjasama dengan berbagai pertimbangan, salah satunya tim Pemkot Palopo mengundang investor untuk ekspose rencana pengelolaan,” kata Kepala Bidang Aset BPKD Palopo, Imam Darmawan, Rabu (3/7/2024).
Ekpose dilakukan untuk mengetahui sejauhmana keseriusan investor mengelola Pusat Kuliner dan Menara Payung Palopo, termasuk probisnis investor untuk pengelolaan, model kerjasama apakah KSP atau sewa tahunan,” urai Imam.
Untuk PT Rangga Pratiwi Reski, kata Imam, pihaknya mengagendakan ulang pertemuan untuk ekspose. “Sebenarnya sudah dijadwalkan hari ini (Rabu, 3 Juli 2024), namun pimpinan perusahaan ini tidak hadir dan hanya diwakili stafnya, sehingga diagendakan ulang,” katanya.
Untuk PT Niviron Manunggal, lanjut Imam, dalam pertemuan beberapa waktu lalu, mengusulkan adanya beberapa penambahan bangunan untuk pengembangan Pusat Kuliner dan Menara Payung, karena dalam pengelolaannya direncanakan akan dijadikan Mall Palopo. “Ini juga masih dalam tahap penjajakan,” katanya.
Dikatakan Imam, Pemkot Palopo sangat terbuka kepada investor untuk pengelolaan Pusat Kuliner dan Menara Payung Palopo. “Kita wellcome, sesuai arahan pimpinan (Pj Walikota), termasuk siap memasilitasi berbagai hal terkait rencana kerjasama,” kata Imam.
Ada dua konsep rencana pengelolaan aset milik Pemkot Palopo tersebut. Pertama, sistem sewa tahunan. “Kedua sistem KSP atau kerjasama pemanfaatan dengan masa KSP 30 tahun. Untuk model KSP ini akan dilakukan secara tender terbuka,” jelas Imam.
Diketahui, Pemkot Palopo dimasa pemerintahan HM Judas Amir selaku walikota Palopo membangun Pusat Kuliner dan Menara Payung di
di lahan eks Luwu Plaza, Jalan Andi Makkulau, kawasan pasar lama Palopo. Judas Amir sendiri berharap aset Pemkot Palopo ini menjadi pusat perekonomian terbesar di Luwu Raya, yakni Mall Palopo. (***)