Dinas Pendidikan Luwu Realisasi Bantuan Starlink ke Sekolah Terpencil, Dukung UNBK dan Pemerataan Pendidikan

43
Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Palanggi S.STP, pimpin rapat meeting room untuk monitoring realisasi bantuan Starlink ke sekolah terpencil.
ADVERTISEMENT

BELOPA – Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu terus berupaya meningkatkan akses pendidikan di wilayah terpencil. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mendukung penyediaan perangkat Starlink, teknologi internet berbasis satelit, untuk sekolah-sekolah di daerah blankspot atau minim akses internet.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Andi Palanggi, S.STP, pada Rabu (11/12/2024), mengatakan bahwa teknologi Starlink merupakan solusi relevan untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur jaringan di daerah pedalaman.

“Beberapa sekolah di daerah terpencil menghadapi kendala besar dalam mengakses internet. Padahal, kebutuhan akan teknologi digital dalam pembelajaran semakin meningkat. Dengan Starlink, kami berharap proses belajar mengajar dapat berjalan lebih maksimal,” kata Andi Palanggi.

Menurutnya, program bantuan perangkat Starlink ini telah dianggarkan melalui APBD Perubahan tahun 2024 dan akan dilanjutkan dalam anggaran pokok tahun 2025.

Sebagai langkah awal, Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu telah menyalurkan 10 unit perangkat Starlink ke beberapa sekolah terpencil. Yakni, ke SMPN 1 Satap Bilante, SMPN 1 Satap Lempobatu, SMPN 1 Satap Bide, SMPN 1 Satap Tabang, SMPN 1 Satap Tibussan, SMPN Satap Buntu Limbong, SMPN Satap Kumila, SMPN Satap Lewandi, SMPN Satap Mataluntun, dan SMPN Satap Tokarondang.

Perangkat Starlink ini memang dipusatkan di sekolah-sekolah Satu Atap (Satap), sehingga dapat digunakan bersama oleh siswa tingkat SMP dan SD. “Dengan model ini, kami tidak hanya memaksimalkan penggunaan perangkat, tetapi juga memastikan bahwa lebih banyak siswa dapat menikmati akses internet yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar,” kata Andi Palanggi.

Proses pemasangan Starlink ke sekolah terpencil di Luwu

Mantan Kepala Bapenda Luwu ini mengatakan, bantuan perangkat Starlink ini adalah untuk mendukung pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sekolah-sekolah terpencil. “Selama ini, sekolah-sekolah di daerah terpencil kesulitan mengikuti UNBK karena keterbatasan akses internet. Dengan adanya Starlink, kami berharap semua sekolah dapat melaksanakan ujian berbasis komputer tanpa kendala,” jelasnya.

Ia juga menegaskan, bahwa utama bantuan ini bertujuan untuk meratakan kesenjangan pendidikan di Kabupaten Luwu. “Kami ingin memastikan bahwa semua siswa, baik di daerah perkotaan maupun di wilayah terpencil, memiliki akses yang sama terhadap fasilitas pembelajaran berbasis teknologi. Dengan langkah ini, diharapkan tidak ada lagi kesenjangan dalam kualitas pendidikan di Luwu,” tandasnya.

Melalui anggaran pokok tahun 2025 mendatang, Dinas Pendidikan Luwu berencana menambah 50 perangkat Starlink lagi. Sehingga program bantuan Starlink ini berkelanjutan dan tuntas di tahun 2025. (mat)

ADVERTISEMENT