Indah Putri Laporkan ke Penjabat Gubernur, 26.157 Jiwa Terdampak Banjir Luwu Utara

35
ADVERTISEMENT

MASAMBA — Bupati Kabupaten Indah Putri Indriani melaporkan dampak dari bencana banjir yang terjadi di kabupaten Luwu Utara di hadapan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Bacharuddin, pada Rapat Paripurna DPRD dalam rangka memperingati HUT XXV Luwu Utara, Minggu (28/4/2024), di Ruang Rapat Paripurna DPRD Luwu Utara.

“Perlu kami laporkan kepada Bapak Gubernur, bahwa dalam dua minggu terakhir, Luwu Utara terus diguyur hujan dengan intensitas yang sangat tinggi dan durasi yang panjang, menyebabkan banjir di mana-mana, terutama di tujuh kecamatan, yaitu Sabbang Selatan, Sabbang, Baebunta Selatan, Malangke Barat, Malangke, Mappedeceng, dan Sukamaju Selatan,” kata Indah.

ADVERTISEMENT

Dalam sambutan tertulisnya itu, ia juga melaporkan beberapa objek atau fasilitas publik yang terdampak langsung bencana banjir. “Berdasarkan kondisi terkini, dari tujuh kecamatan, terdapat 36 desa, 3.057 KK atau sekitar 26.157 jiwa masyarakat yang terdampak langsung,” ungkapnya. Selain itu, kata dia, tercatat ada 167 rumah ibadah, 11 unit kantor pemerintah, 157 unit fasilitas pendidikan serta 16 fasilitas kesehatan yang juga terdampak banjir.

“Sementara ini, titik tempat penampungan pengungsi tersebar di setiap kecamatan dengan total pengungsi mencapai 396 KK. Sedangkan untuk infrastruktur yang terdampak banjir adalah jalan tani sepanjang 13.510 meter, 4 unit jembatan, 3 unit plat duicker, 7.926 hektare lahan kebun, 1.557 hektare lahan sawah, serta 1.367 hektare tambak,” sebut dia.

ADVERTISEMENT

Bencana tanah longsor yang terjadi dalam dua minggu terakhir juga mendapat atensi Bupati Luwu Utara dua periode ini. “Kami juga laporkan bahwa sejak 23 April, akibat tingginya intersitas curah hujan dalam dua minggu terakhir, menyebabkan terjadinya delapan titik longsor di empat desa menuju akses kecamatan Rongkong-Seko, yang menyebabkan rusaknya jalan poros utama sepanjang 43 meter dan kerusakan di sepanjang 120 meter jalan desa,” terangnya.

Untuk itu, Pemda bersama entitas lainnya, terus mengambil langkah-langkah penanganan darurat untuk membantu meringankan korban bencana banjir dan tanah longsor. “Sementara upaya antisipasi dan penanganan dalam kondisi darurat yang kami lakukan adalah distribusi air bersih, air mineral, pemberian sembako serta pendirian tenda-tenda pengungsi,” tandasnya.

Yang menarik, alumnus Pesantren Modern Datuk Sulaiman Kota Palopo ini juga memimpin doa untuk para korban bencana. “Mari kita kirimkan doa dan empati untuk semua saudara kita yang tertimpa bencana. Baik banjir maupun tanah longsor, yang terjadi di beberapa wilayah di provinsi Sulawesi Selatan. Al Fatiha,” ucapnya menutup sambutan dengan doa. (*)

ADVERTISEMENT