Ini Curhat Ustaz Das’ad Latief Setelah Ceramahnya Berjudul ‘Panitia Hari Kiamat’ Viral

3563
Ustad Das'ad Latief
ADVERTISEMENT

MAKASSAR–Video ceramah Ustaz Das’ad Latif yang berjudul ‘Panitia Hari Kiamat’ menjadi viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir ini. Dalam rekaman videonya, dai asal Makassar ini mengomentari fenomena komunitas tertentu yang sering mengkafirkan orang lain dan ‘men-judge’ orang lain masuk neraka karena perbedaan pemahaman dalam menjalankan ibadah.

Ustaz Das’ad menyebutkan, video ceramahnya yang viral direkam netizen di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, sekitar bulan Oktober lalu. Ustaz Das’ad mengakui dirinya memang kerap dituding sesat dan ingkar sunnah di akun medsosnya, oleh beberapa orang yang tidak sepaham dengan isi ceramahnya.

ADVERTISEMENT

Dalam ceramahnya itu, lanjut Ustaz Das’ad, pesan yang ingin disampaikannya adalah kritik bagi kelompok tertentu yang sering merasa benar sendiri dan ‘ogah’ menerima perbedaan dalam memahami dan menjalankan ajaran Islam. Bahkan, dia ‘curhat’ mengenai sikap netizen kepadanya.

“Sering saya disebut ustaz ‘stand up comedy’, ustaz penghibur, tidak ada isinya. Saya berharap dari ceramah saya yang menghibur dapat dipahami jemaah, saya juga dapat pahala, ceramah yang diselingi humor beda dengan lawakan,” ujar Ustaz Das’ad, kemarin.

ADVERTISEMENT

Ustaz Das’ad yang berlatar belakang dosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin ini mengatakan, metode dakwahnya sesuai dengan prinsip disiplin ilmu komunikasi yang digelutinya, dengan 3 tujuan, yaitu: membuat orang lain mengetahui, lalu terjadi perubahan sikap, dan terakhir melaksanakan amalan-amalan yang diajarkan dalam Alquran dan sunnah Nabi Muhammad, sesuai dari isi ceramah yang disampaikannya.

“Berdakwah itu butuh napas yang panjang, harus bertahap, contohnya minuman khamar membutuhkan proses sebelum menjadi haram, misalnya juga saya ceramah 1 jam, tentunya jemaah yang hadir tidak semua langsung paham isi ceramah saya, bisa jadi cuma 5 menit saja yang ia ketahui, akan tetapi kalau diamalkan itu jauh lebih baik,” pungkas peraih gelar doktor di dua kampus, yakni UIN Alauddin Makassar dan University Kebangsaan Malaysia.

Ustaz Das’ad diketahui kerap diundang berceramah di sejumlah daerah di Indonesia, khususnya di daerah yang banyak penduduk Bugis-Makassar, seperti Kalimantan dan Papua. Selain itu, dai yang juga dosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin ini juga kerap diundang berceramah di salah satu stasiun televisi swasta tanah air.

Selain itu, dalam ceramahnya, Ustaz Das’ad juga seringkali menyisipkan logat dan candaan khas Bugis-Makassar, yang membuat jemaah yang mendengar ceramahnya tertawa terbahak-bahak. “Dalam ceramah saya selalu ada humornya, supaya pesannya bisa diterima. Humor ceramah saya beda dengan lawakan, ini ada isinya,” pungkas Das’ad.

Dai yang identik dengan kemeja koko dan peci putih ini menambahkan, metode ceramahnya yang kerap membuat jemaahnya terpingkal-pingkal, yang juga tersebar di Youtube, ternyata tidak hanya digemari kalangan dari pemeluk Islam saja. Das’ad mengakui di tempat keramaian sering disapa pemeluk agama lain yang mengaku suka menonton ceramahnya di Youtube.

“Saya biasa disapa pemeluk agama lain, bahkan baru saja seorang pendeta Kristen menyapa saya di bandara, beliau sangat respek isi ceramah saya dan mengetahui bahwa ajaran Islam itu damai dan tidak suka memaki,” pungkas Das’ad. (*/tari)

ADVERTISEMENT